Metro Times Kendal – Debat publik pasangan calon bupati dan wakil bupati Kendal putaran pertama beberapa hari lalu ternyata berbuntut panjang bagi paslon Ali Nurudin dan Yekti Handayani.
Akibat menyinggung soal Desa Wonorejo yang terdampak Kawasan Industri Kendal, paslon nomor urut 2 yang dikenal dengan slogan putra daerah itu diundang oleh warga setempat untuk menjelaskan lebih detail yang disampaikan pada debat pekan lalu.
Walhasil, paslon yang disingkat namanya menjadi Nurani memenuhi undangan. Cawabup Yekti Handayani yang hadir memenuhi undangan pada Minggu (22/11/2020), bak disidang, mendengarkan keluh kesah dan keinginan dari warga desa yang berbatasan dengan KIK tersebut.
“Warga ingin ada ganti untung, bukan ganti rugi. Dengan apa? Dibantu penanganan masalah rob. Diperhatikan kelangsungan penghidupannya. Jangan sampai warga yang terdampak langsung dari megaproyek KIK ini cuma jadi penonton,” terang Ani, Senin (23/11/2020).
Terkait wacana relokasi sebagai jalan keluar dari permasalahan rob dan penurunan tanah, pengusaha yang juga berprofesi sebagai guru itu mengatakan keinginan dari warga masih terbelah. Menurutnya sebagian warga tidak keberatan untuk direlokasi, sebagian lagi bersikukuh ingin bertahan.
“Prinsipnya, baik relokasi maupun tetap bertahan, warga minta pemerintah daerah dan perusahaan memberikan kompensasi yang adil untuk keberlanjutan penghidupan mereka. Diantaranya diprioritaskan dalam penerimaan tenaga kerja di KIK,” sambungnya.
Setelah mendatangi warga Wonorejo, hari ini giliran rumah Cawabup Ani didatangi warga Desa Sumberejo. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 120 orang, menggeruduk kediaman Ani di Desa Kebongembong, Kecamatan Pageruyung.
“Warga Sumberejo menyampaikan aspirasinya, agar bisa diprioritaskan dalam penerimaan tenaga kerja. Bagi kami, permintaan itu insya Allah bisa kami penuhi jika Ustad Ali dan saya dipercaya memimpin Kendal,” jelasnya.
Alih-alih merasa kapok, kejadian disidang dan digruduk oleh warga di dua desa di Kecamatan Kaliwungu yang terdampak dari pembangunan KIK itu justru membuat Ani bersyukur. Baginya dari momen itu paslon Nurani mendapatkan tambahan saudara.
“Politik itu apa sih yang dicari? Untuk memberikan manfaat kepada orang banyak, bukan? Alhamdulilah, dari Pilkada ini kami jadi tambah sedulur. Tentunya akan jadi kebanggaan bagi kami jika bisa mewujudkan harapan dari warga Kendal sedulur kami itu,” imbuhnya.
Sementara itu, terpisah, Cabup Ali Nurudin yang sedang menghadiri kegiatan di lokasi berbeda, mengatakan pihaknya akan menperjuangkan aspirasi warga terdampak KIK. Ketua Dewan Syuro DPC PKB ini menegaskan sudah semestinya warga setempat diberdayakan.
“Dari dampak KIK itu, ada pencaharian yang terganggu, misalnya para petambak. Ini perlu kita berdayakan, apakah dengan fasilitasi teknologi atau disiapkan dengan kegiatan lain. Termasuk anak-anaknya. Pemerintah dan perusahaan punya tanggungjawab untuk menyiapkan SDM yang kompetitif, dengan pelatihan, agar warga bisa terserap sesuai yang dibutuhkan perusahaan,” terang Ustad Ali.