MetroTimes (Surabaya) – Informasi dan edukasi cara memilih obat dan makanan yang aman oleh BPOM Surabaya Rustyawati dan anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari kepada masyarakat terus digiatkan , agar masyarakat lebih teliti. Kegiatan ini diadakan di Hotel Grand Mercure, Kec Wonocolo, kota Surabaya, Jum’at 25 November 2022.
Dalam sambutannya Lucy Kurniasari menyampaikan, kita mengadakan acara sosialisasi memilih obat dan makanan yang aman dengan harapan masyarakat akan mendapatkan ilmu pengetahuan dari Bapak Ibu yang hadir disini untuk menyebarluaskan kepada seluruh warga Surabaya. Bapak Ibu bisa melakukan pendampingan untuk memberikan informasi edukasi dan komunikasi supaya bermanfaat.
“Badan Pengawas Obat dan Makanan ini tentunya mempunyai tupoksi di bidang pengawasan bahan obat obat tradisional herbal, lalu kemudian suplemen kesehatan dan kosmetik serta bahan pangan olahan,” terang Lucy
Lucy melanjutkan, semua produk yang beredar di masyarakat tidak harus izin edarnya dari BPOM, tetapi ada juga kewenangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
“Kalau bapak ibu membuat suatu produk yang masa berlakunya atau umurnya hanya 7 hari itu tidak perlu melalui proses izin edar baik dari BPOM maupun dari dinas kesehatan Kota Surabaya, bisa langsung didistribusikan atau penjualan langsung kepada masyarakat,” tandas Lucy.
“Namun, BPOM tentunya tidak bisa bekerja sendiri, karena BPOM perlu peran serta masyarakat seperti bapak ibu ini sebagai koordinator di wilayah Kelurahan se-Surabaya, yang ada 154 koordinator yang kami undang hari ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar POM Surabaya Rustyawati mengatakan dengan edukasi kepada masyarakat dengan satu cara yang paling gampang untuk bisa mengenali produk yang aman, yaitu dengan cek KLIK ( Kemasan, Lebel, Ijin Edar, dan Kadaluarsa) yang paling gampang, karena kalau kita ajarin yang sulit-sulit mereka susah, yang mudah adalah cek Klik.
“Masyarakat juga harus selalu kontrol dan membaca keterangan di kemasan, seperti kemasannya harus masih dalam keadaan bagus jangan mau di tipu-tipu yang penyok-penyok, dan jangan mau aja menerima harga murah tapi dengan mengambil resiko besar akan kesehatan,” tuturnya.
Lebih lanjut Rustyawati menambahkan dengan BPOM Mobile Aplikasi yang sangat mudah dan juga masyarakat wajib menjadi alat kontrol, jangan sampai barang yang sudah kadaluarsa masih dijual.
“Kemudian label-labelnya juga harus dibaca kalau label itu kewajiban masyarakat membaca karena kalau ada yang kadar gulanya tinggi maka harus dicek produk yang kadar gulanya enggak tinggi kalau orang yang sudah berpenyakit, kemudian label ujian sudah ada izin edar, kita sudah kasih tahu caranya,” tutupnya
Mengenai obat sirup yang sempat dihentikan peredarannya, karena berakibat pada sakit ginjal pada anak. “Masyarakat tidak usah khawatir, karena sudah ada Obat sirup anak yang sudah diijinkan edar ada 294 merk yang dirilis sudah aman (berdasar penjelasan ke-9 dari BPOM tanggal 17 Nov 2022),” jelasnya.
Sosialisasi Kepala BPOM Surabaya Rustyawati Himbau Kepada Masyarakat Agar Selalu Cek Klik Produk. (nald)