- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo)-Pemerintah Desa Kebongunung Kecamatan Loano, Purworejo bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) melakukan panen raya padi pada Kamis (8/5). Hal ini adalah bagian dari program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Ketua KWT Sumber Sari, Dwi Muharti menjelaskan, bahwa panen dilakukan di enam lokasi dengan total luas lahan mencapai 5.500 meter persegi. Rinciannya meliputi Sawah Sikapas 2.100 m² ditanami varietas padi Umbul-Umbul, Dusun Krajan 500 m² Ciherang, Dusun Kebongunung 500 m², Dusun Diponayan 500 m² Sibagendit, Dusun Sembuh 1.400 m² Menthik dan Dusun Ngaglik 500 m² Sibagendit.

Lahan-lahan tersebut merupakan tanah bengkok desa yang disewa oleh KWT melalui alokasi anggaran Dana Desa sebesar Rp8.640.000 sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) program ketahanan pangan.

“Hasil panen ini kami manfaatkan untuk menopang program ketahanan pangan desa dan sebagian digunakan sebagai kas ibu-ibu dusun. Dana ini nantinya bisa digunakan untuk mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Dwi.

ads

Kepala Desa Kebongunung, Fatah Handogo Kusumo menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari instruksi Presiden Republik Indonesia yang mengamanatkan penggunaan 20 persen Dana Desa untuk ketahanan pangan.

“Kami serius melaksanakan arahan pak Presiden. Melalui kerja sama dengan KWT Sumber Sari, kami optimalkan tanah bengkok desa untuk mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan,” kata Fatah.

menurutnya program pertanian KWT Sumber Sari telah berlangsung sejak 2023. Pada tahap awal, mereka menanam jagung, disusul dua kali penanaman kacang tanah. Memasuki tahun anggaran 2024, fokus dialihkan ke padi organik.

Ke depan, KWT akan memperluas kegiatan ke budidaya palawija di atas lahan seluas sekitar 6 hektare, tersebar di lima dusun dan satu lahan milik desa.

“Visi kami adalah menjadikan Desa Kebongunung sebagai lumbung pangan mandiri dan berdaya. Kami terus mendorong hasil panen agar tidak hanya dikonsumsi warga, tetapi juga menjadi sumber ekonomi produktif,”demikian kata Fatah.(tyb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!