
Metrotimes, Kendal – Pelajar di Kendal mulai mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada kurikulum Merdeka. Pembelajaran ini untuk memberikan pendidikan yang tak hanya bersifat intrakurikuler namun juga memberikan pelajaran kurikuler.
SMK 1 Muhammadiyah Weleri menjadi salah satu sekolah di Kendal yang mulai melaksanakan pembelajaran ini. Metode pembelajaran ini disebut outing class dan digelar di Ruang Paripurna DPRD Kendal bersama dengan Sekretaris Komisi B, Sri Supriyati.
Kepala SMK 1 Muhammadiyah Weleri, Abdul Wahid mengatakan, pelajaran kurikuler P5 merupakan pelajaran pendukung dari intrakurikuler seperti pelajaran Agama, Bahasa Indonesia dan lain sebagainya.
“Outing class Di DPRD Kendal ini temanya “Demokrasi”. Kegiatan seperti ini tak hanya digelar di sini saja. Tapi juga digelar di tengah masyarakat,” kata Abdul Wahid, Selasa (2/8).
Dikatakan, outing class ini merupakan media yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan pembelajaran yang bukan didasarkan dari teori saja, tapi juga pembuktian di lapangan secara langsung.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Kendal, Sri Supriyati mengatakan, dalam outing class dirinya memaparkan materi kompetensi yang harus dimiliki anak-anak SMK.
“Dengan materi itu setidaknya anak-anak paham saat berproses selama menjalani pembelajaran hingga akhirnya menjadi lulusan yang siap kerja,” katanya.
Dijelaskan Sri Supriyati, dengan kurikulum Merdeka anak SMK memiliki 3 kesempatan, diantaranya yakni meneruskan proses pembelajaran, bekerja dan berwirausaha. Namun menurutnya, yang paling penting dalam outing class P5 ini adalah membumikan atau memaparkan secara dini pada pelajar, sehingga karakter pelajar Pancasila dapat dimiliki peserta didik.