METROTIMES (Sorong) – Pemanfaatan Embung bagi warga yang berada di jalan Moyo Permai kilo meter 12 Distrik Sorong Timur Kota Sorong dipertanyakan (01-06-19). Hal tersebut mendapat tanggapan serius dari ketua LSM Barisan Rakyat Peduli Nusantara ( BARAPEN) Edison suebu SH, yang mempertanyakan fungsi embung bagi warga yang berdomisili di sekitar lokasi Embung tersebut.
Menurut Edi, Pekerjaan Pemerintah yang menggunakan uang Negara seharusnya lebih mengedepankan Asas Manfaatnya bagi Masyarakat serta peruntukannya. Karena bangunan tersebut di bangun dengan menggunakan uang Rakyat untuk itu rakyat harus bisa menikmati.
Ia juga (Edi red), mempertanyakan perencanaan awal itu seperti apa karena yang jelas sebelum melakukan pekerjaan pasti di usulkan dan dalam usulan tersebut akan ada Foto lokasi di mana akan di bangun embung. Sementara kalau dilihat, lokasi embung sangat jauh dari rumah warga dan tempatnya masih hutan serta di bawah gunung.
Lanjut Edi, Ia berharap kepada Kementerian PUPR agar bisa turun ke Kota Sorong, Papua Barat, untuk tinjau langsung kondisi embung yg berada di kota dan kabupaten Sorong, karena banyak embung dan bendungan yang di telantarkan alias Mubasir.
Sementara itu Wartawan Media ini sudah melakukan konfirmasi via WhatsApp melalui handphone seluler milik Pak Nonce sebagai kepala Satker Balai Wilayah Sungai Papua barat, dirinya menjawab” untuk embung Klasaman masih sementara di usulkan, tahun 2019 sudah kami usulkan tetapi tidak di jawab, akan kami usulkan lagi tahun 2020. Jawab Nonce
Ia juga (Nonce-Red). Mengatakan kalau dirinya dan Tim perencanaan akan berkunjung ke kota Sorong untuk presentasi didepan rekan-rekan Pers, nanti waktunya saya atur, jawab Nonce melalui pesan singkatnya via WhatsApp.
Hingga berita ini di turunkan Nonce susah di temui bahkan media ini sudah berusaha menghubungi tetapi tidak direspon. Diduga pihak Balai sengaja menghindar karena ada aroma Korupsi terkait bangunan Embung tersebut. (JL)
