
Metro Times (Purworejo) Fraksi Partai Golkar dan PDI Perjuangan DPRD Purworejo kompak untuk mendorong agar pembangunan pasar darurat dan hotel bintang 3 agar dilaksanakan pada tahun 2025.
Ketua Fraksi Golkar, Rani Summadiyaningrum mengatakan bahwa pemerintah daerah harus segera bergerak cepat dalam merespon insiden kebakaran Pasar Kutoarjo beberapa waktu lalu.
Akibat kejadian itu banyak pedagang yang mengalami kerugian, bahkan kehilangan mata pencaharian. Maka dari itu, Rani mengaskan bahwa pasar darurat yang telah dianggarkan sebesar Rp 6 miliar ini harus segera dibangun demi kepentingan masyarakat, dalam hal ini adalah pedagang Pasar Kutoarjo.
“Pertama soal pasar, saya juga di Komisi II, pasar juga di Dapil saya, tapi diatas itu semua adalah kepentingan rakyat, karena ini masalah perut, soal kebutuhan masyarakat, sehingga tahun ini paling tidak segera ada relokasi, pasar darurat, supaya tertata, jadi saya atas nama Fraksi Golkar menggarisbawahi untuk segera dibangun pasar darurat, tahun ini,” kata Rani saat ditemui di gedung DPRD Purworejo, Jumat (28/2) sore.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Timbul Susilo juga mengatakan hal senada. Pembangunan pasar darurat ini menurutnya sudah menjadi kesepakatan eksekutif dan legislatif untuk dibangun pada tahun 2025.
“Terkait pasar, itu memang kita butuh dan sudah dianggarkan, tempat sudah ada, anggarannya Rp 6 miliar,” ungkap Timbul, di gedung DPRD setempat, Jumat (28/2).
Kendati ada Inpres Nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, Timbul menegaskan bahwa pembangunan pasar darurat ini harus tetap dilaksanakan karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
“Kami dari PDI Perjuangan dan Golkar, walaupun ada Inpres, kita tetap mendukung visi misi Bupati terpilih. Tetapi kita juga akan lebih teliti dalam penggunaan anggaran, agar anggaran itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” kata Timbul.
Selain pasar, lanjut Timbul, pembangunan yang mendesak juga untuk segera dilakukan adalah hotel bintang 3. Pembangunan hotel sejatinya sudah dilaksanakan sejak tahun 2022. Dimana pada tahap pertama sudah selesai di tahun 2022 pembangunan struktur sekitar Rp 29 miliar. Tahap kedua tahun 2023 finishing lantai 1 sampai 3 termasuk fasilitas-fasilitas yang lain kurang lebih Rp 26 miliar.
Setelah tahun 2023, pembangunan hotel ini sempat tertunda selama satu tahun, dan harus secepat mungkin untuk dilanjutkan, agar anggaran yang telah dikeluarkan tidak sia-sia. Selain itu, percepatan pembangunan hotel ini juga diperlukan agar gedung yang sudah terbangun tidak terbengkalai alias mangkrak.
Menurut Timbul, jika nantinya hotel sudah berhasil beroperasi, tentunya juga akan menambah pendapatan daerah (PAD) Purworejo.
“Untuk pembangunan hotel 2025 sudah menjadi kesepakatan TAPD dan Banggar, sudah dianggarkan, Rp 11,2 miliar, walaupun kita juga menghadapi Inpres (efisiensi), tetapi kami dari Fraksi PDI Perjuangan jelas harapannya melanjutkan pembangunan hotel itu tahun ini, biar menunjukkan Purworejo ini punya hotel, juga sangat krusial untuk menambah PAD,” terang Timbul.(dnl)