- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Masyarakat di sekitar lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener, menggelar karnaval bertajuk protes dampak bendungan. Acara dikemas dalam kegiatan karnaval kemerdekaan, di wisata alam setempat, Bukit Seribu Besek, Sabtu (20/8/2022).

Peserta karnaval, berasal dari Dusun Kalipancer RW 5 Desa Guntur, Kecamatan Bener, yang mana di wilayah tersebut sebagian masyarakatnya terdampak pembangunan yang konon akan menjadi bendungan tertinggi nomor dua di Asia Tenggara.

Tampak hadir, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Purworejo, Muhammad Abdullah, yang juga sekaligus Pembina Masterbend (Masyarakat Terdampak Bendungan Bener). Kapolsek Bener, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Melalui kreatifitasnya, masyarakat menampilkan sejumlah peoduk hasil bumi, UMKM, dan budaya lokal. Pertunjukan dan kreasi, beberapa diantaranya bermuatan protes terhadap sejumlah masalah yang muncul akibat pembangunan bendungan.

Sebagai contoh, bentuk kreatifitasnya diantaranya miniatur landscape bendungan yang kemudian diledakan dengan menggunakan mainan anak-anak. Hal ini menggambarkan blasting atau aktifitas ledakan yang dilakukan pelaksana pembangunan Bendungan Bener.

ads

Miniatur lain yang dibuat menggambarkan perjuangan masyarakat yang melawan penindas. Dalam konteks ini, ungkapan penindas ditujukan bagi siapa saja oknum yang menghambat hak-hak masyarajat terdampak bendungan.

“Dampak pembangunan ini kan banyak bagi masyarakat, beberapa diantaranya kekeringan, ledakan, dan ganti rugi yang tidak adil, sebagian digambarkan dari karnaval hari ini,” kata Tri Indrayatno, ketua panitia HUT Kemerdekaan RI Ke-77 RW 5 Dusun Kalipancer Kecamatan Bener, diwawancarai saat kegiatan.

Dikatakan, rangkaian acara hari ini meliputi karnaval, dan doa bersama. Tujuanya adalah untuk merefleksikan nilai-nilai kekeluargaan antar warga dan mengingat perjuangan masyarakat serta para leluhur dan pejuang serta pahlawan yang sudah banyak berkorban bagi kehidupan saat ini.

Sementara itu Muhammad Abdullah, mengatakan, kegiatan masyarakat di Desa Kalipancer, menjadi salah satu refleksi perjuangan dan refleksi cita-cita negara. Bagaimana cita-cita negara menurutnya sudah ada yang tercapai, tetapi masih ada yang perlu menjadi PR bersama.

Berkaitan dengan tema karnaval yang sarat dengan dampak pembangunan Bendungan Bener, Muhammad Abdullah, meminta kepada masyarakat untuk memahaminya secara positif.

“Itu ekspresi secara spontan menggambarkan kondisi sosial, kebatinan, dan keadaan ya g dihadapi masyarakat terdampak bendungan,” katanya.

Kepada pelaksana proyek bendungan, Muhammad Abdullah, berharap dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan, dengan memperhatikan aspek masyarakat di sekitarnya.

“Juga janji-janji yang pernah disampaikan kepada masyarakat untuk bisa dipenuhi,” pungkasnya.

S. Heru Prayogo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!