- iklan atas berita -


Metro Times (Kebumen) Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah terus berupaya mempercepat pengoperasian Kapal Mendoan sebagai pusat kuliner di alun-alun daerah ini. Sebanyak 160 pedagang kaki lima (PKL) ditergetkan bisa menempati lapak-lapak yang telah disiapkan.

Kepala Disperindag KUKM Kebumen, Haryono Wahyudi memastikan semua PKL yang menempati area alun-alun bakal mendapat tempat di Kapal Mendoan. Dipastikan pula pemerintah daerah tidak akan memungut bayaran untuk setiap lapak yang diberikan kepada pedagang.

“Mereka hanya dikenakan restribusi sesuai Perda Kabupaten Kebumen no 11 tahun 2023 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,” ucap Haryono.

Ia menjelaskan, Kapal Mendoan dibangun dan diprioritaskan bagi para PKL yang sementara ini berjualan di area Alun-alun. Pihaknya sudah memastikan seluruh PKL yang telah terdata bisa tertampung untuk menempati lapak baru di Kapal Mendoan.

“Jumlahnya ada sekitar 160. Insya Allah targetnya Agustus bisa pindah,” imbuh Haryono.

ads

Saat ini, lanjut Haryono, pihaknya telah meminta penyedia jasa untuk melakukan percepatan tahap akhir pengerjaan bangunan.

Sebagaimana diketahui, ratusan PKL Alun-alun Kebumen kini direlokasi sementara menyusul pelaksanaan proyek revitalisasi alun-alun. Bersamaan dengan proyek revitalisasi itu, pemerintah daerah melakukan penataan PKL dengan membangun pusat kuliner.

Sebagai tempat usaha sementara mereka membuka lapak di beberapa titik di sekitar alun-alun. Seperti di sepanjang Jl. Soetoyo, Jl.Veteran dan Jl. HM Sarbini.

“Kapal Mendoan diharapkan bisa jadi pusat kuliner Kebumen yang nyaman baik bagi pedagang maupun pengunjung,” ucap dia.

Haryono menjelaskan, konsep jualan PKL alun-alun akan dirancang layaknya di food court. Artinya, dalam satu bangunan tersebut terdiri berbagai lapak jualan yang menawarkan jenis kuliner bervariasi.

Kemudian, penjual juga akan menyodorkan berbagai pilihan makanan dan minuman cepat saji.

“Sudah tidak ada lagi gerobak. Semua steril biar lebih tertata,” ucapnya.

Penataan PKL ini pun dibuat dengan konsep modern, termasuk pembayaran yang akan menerapkan sistem digitalisasi melalui metode pembayaran non tunai. Selain itu, di lokasi juga bakal tersedia fasilitas lengkap, dari toilet, listrik hingga wifi gratis.

“Hanya dapur kecil, meja dan kursi. Persis di foodcourt, tidak dibatasi, pembeli terserah mau duduk di mana,”imbuhnya.

Dia pun memastikan, seluruh proses penempatan PKL tanpa dipungut biaya alias gratis. Setiap PKL yang terdaftar akan mendapat tempat sesuai ketentuan serta sesuai undian sehingga lebih transparan.

“Pedagang pagi dan malam bergantian. Sudah disepakati, mereka tinggal menempati saja,” demikian kata Haryono.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!