- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Konsistensi kiprah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sinar Putri Desa Awu-Awu Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo layak diapresiasi. Berangkat dari keprihatinan terhadap banyaknya kaum ibu yang menggangur hingga harus mencari pekerjaan di luar daerah, KWT Sinar Putri kini mampu mengembangkan aneka produk bernilai ekonomis dengan mengoptimalkan potensi desa.

Ada sedikitnya 9 produk UMKM unggulan yang telah dihasilkan dan dikenal masyarakat luas. Beberapa di antaranya yakni Emping Melinjo, Grubi Ubi Jalar, Stik Ubi Ungu, Keripik Pisang, aneka peyek, serta Dodol dan Manisan Jambu Kristal.

Beragam aktivitas positif pun digeliatkan dengan memanfaatkan kediaman Ketua KWT Sinar Putri, Tri Sutarti, yang didesain sebagai sekretariat sekaligus rumah produksi. Puluhan ibu-ibu yang tergabung sebagai anggota rutin melakukan pertemuan rutin bulanan tiap hari Kamis pekan pertama. Mulai dari sekadar berdiskusi, penyuluhan, pelatihan, arisan, hingga simpan pinjam.

Menurut Tri Sutarti, KWT Sinar Putri dirintis sejak bulan Januari tahun 2023 dengan penuh dinamika. Ide pendirian KWT muncul saat ia bersama beberapa ibu rumah tangga lain merasa prihatin terhadap banyaknya kaum ibu yang menganggur. Tidak sedikit dari mereka bahkan rela meninggalkan keluarga hingga ke luar daerah demi menambah penghasilan keluarga.

ads

“Sebagai seorang ibu, saat itu kami prihatin karena banyak pengangguran dan bahkan ada yang ke luar negeri untuk mencari pekerjaan,” sebutnya, Kamis (28/9/2023).

Pada awalnya, hanya segelintir ibu rumah tangga yang bersedia bergabung ke KWT. Aktivitas dan produk yang dihasilkan pun terbatas. Anggota baru berfokus untuk menyamakan tujuan dengan pertemuan rutin yang diisi dengan arisan, tabungan koin, dan simpan pinjam. Kekompokan itu lalu memunculkan gagasan cemerlang untuk mengoptimalkan potensi desa. Melihat banyaknya pohon melinjo, para anggota tergerak untuk mengolahnya menjadi emping layak jual.

“Jadi kami mulai dari nol. Di desa ini banyak sekali pohon melinjo dan dulu hanya dijual mentah. Nah, kami terinspirasi untuk mengolahnya menjadi emping,” ujarnya.

Tidak disangka, emping melinjo buatan mereka ternyata mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Pelan-pelan, produk perdana itu mulai dipasarkan ke warung-warung di sekitar desa. Hasilnya menggembirakan, meskipun dengan jangkauan terbatas karena belum optimalnya pengolahan dan pengemasan. Varian produk terus ditambah dengan menggali potensi desa, seperti ubi jalar dan jambu Kristal.

“Saat ada pertemuan rutin tiap Kamis pekan pertama, kami semua juga membawa produk untuk saling dan mengevaluasi,” lanjutnya.

Pengetahuan anggota terkait produksi terus bertambah, tetapi keinginan mereka terganjal modal. Beruntung, pada tahun 2022 KWT Sinar Putri mendapat bantuan berupa peralatan produksi dari Kementerian Pertanian. Pendampingan juga diberikan kepada anggota untuk turut mendukung terwujudnya pertanian cerdas iklim melalui program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Mereka lalu diajak aktif mengikuti Bimtek dan pelatihan. Sejak itulah, berbagai produk diolah secara profesional menggunakan peralatan cukup memadai. Mulai dari tahap perencanaan, produksi, pengemasan, hingga pemasaran. Bidang usaha juga diperluas hingga ke budi daya ikan lele dan sayur-mayur.

“Alhamdulillah sekarang sudah ada sekitar 9 produk dengan kemasan cantik yang kami pasarkan. Semua produk juga sudah terdaftar NIB dan PIRT,” jelas Tri Sutarti.

Kini, dengan jumlah anggota yang mencapai sekitar 30-an orang, KWT Sinar Putri terus berkembang. Berbagai produk dipasarkan secara offline dan online hingga ke berbagai daerah. Secara offline, produk KWT telah terpajang di toko-toko dalam dan luar desa serta menjadi oleh-oleh khas Desa Awu-Awu. Adanya produk UMKM tersebut turut mendukung pengembangan sektor wisata Desa Awu-Awu, khususnya wisata religi Makam Waliyullah Syeh Abdul Jalal yang terletak di RT 02 RW 02.

“Secara online, kami memanfaatkan media sosial dan masuk beberapa marketplace. Kami juga sudah mencoba mendaftar aplikasi Blangkon Jateng, program dari pemerintah Jateng,” ungkap Tri yang juga Ketua Pokdarwis desa setempat.

Lebih lanjut Tri Sutarti menyampaikan bahwa, seluruh anggota KWT Sinar Putri telah bertekad untuk terus bergerak maju. Harapannya, visi terwujudnya KWT yang sejahtera, berwawasan agribisnis, dan berkelanjutan, dapat direalisasikan.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah desa yang sudah memberikan banyak dukungan, termasuk mendorong warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan sehingga menjadi tempat budidaya berbagai tanaman bernilai ekonomis. Selain itu juga kepada penyuluh pertanian yang telah memberikan pendampingan secara berkelanjutan,” tandasnya.

Bakti Woro Haryanti SP, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ngombol, menyatakan bahwa kiprah dan konsistensi KWT Sinar Putri layak diapresiasi. Apalagi, belum lama ini KWT Sinar Putri menjadi yang terbaik dari 7 BPB se-Kabupaten Purworejo dan berhak melaju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam Perlombaan SIMURP Kategori KWT Terbaik.

“Pekan depan akan ada penilaian dari Jateng,” kata Bakti didampingi Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Desa Awu-Awu, Yeni Rahmawati AMd P.

Menurutnya, KWT Sinar Putri memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan pertanian cerdas iklim. Dari aspek kelembagaan, manajemen KWT juga tertata dengan baik. Mulai dari administrasi, pengolahan hingga pemasaran produk pertanian.

“Tiap bulan diisi dengan beragam aktivitas positif, seperti materi penyuluhan dan pelatihan-pelatihan. Kita teurs mendampingi, memfasilitasi Bimtek dengan menghadirkan narasumber sesuai keterampilan. Ada juga pendampingan terkait pemasaran yang mengikuti perkembangan zaman, dimana sekarang lebih mengarah ke online,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Awu-Awu, Winarto, mengaku bangga terhadap keberadaan KWT Sinar Putri. Menurutnya, Desa Awu-Awu terdiri atas dua RW dengan mayoritas penduduk petani. Keberadaan KWT turut mendukung pemerintah desa dalam hal pemberdayaan masyarakat sehingga mampu menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan.

“Tidak hanya bagi anggota, KWT Sinar Putri juga banyak berkontribusi bagi masyarakat luas. Jadi warga tidak lagi harus urbanisasi ke kota karena di desa juga bisa berkarya. Kami akan terus mendukung KWT untuk mewujudkan Awu-Awu yang lebih maju,” tandasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!