- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pasar tiban (pasar dadakan) yang berada di halaman Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kabupaten Purworejo pada, Minggu (28/5/2023) pagi sekira pukul 07.00 WIB diserbu oleh ratusan warga sekitar. Lantaran harga dagangan di pasar tiban ini dinilai warga lebih murah dibandingkan di pasar pada umumnya. Pasar tiban ini menyediakan dagangan seperti sembako, hewan ternak, sayuran, buah-buahan, minyak goreng kemasan, hingga aneka jajanan kuliner. Selain diserbu warga sekitar, pasar tiban ini juga disambangi oleh warga di luar Kecamatan Purworejo. Salah satunya adalah Neti (42) warga Desa Lugosobo, Kecamatan Gebang. Dirinya mangaku datang ke pasar tiban ini untuk belanja sembako dan kebutuhan dapur lainnya.

“Tadi belanja, ada beras, telur, gula, mie, dan bumbu dapur,” kata Neti, saat ditemui usai berbelanja.

Lebih lanjut dikatakan Neti, harga dagangan di pasar tiban ini lebih terjangkau dibanding dengan harga asli di pasaran. “Iya lebih murah, tadi ada kebutuhan sehari-hari, ada hewan ternak juga. Iya bisa belanja lebih murah dari harga di warung makanya milih di sini,” kata Neti.

Pembeli lain, Rina (48), warga Kelurahan Baledono, Kecamatan Purworejo juga mengaku datang ke pasar tiban ini karena dekat dengan rumahnya. Sementara untuk masalah harga, menurut Rina tidak terlalu berbeda jauh dari harga di pasaran.

ads

“Tadi Beli pisang sama gula pasir,” katanya singkat.

Anisa (45), warga Suronegaran, Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo mengakui jika harga di pasar tiban ini di bawah standar pasaran. Dagangannya pun juga menurutnya cukup variatif. Dirinya berharap pasar tiban ini bisa terus diselenggarakan setiap tahunnya.

“Macam-macam, ada mie, telur. Ya di bawah standar. Mudah-mudahan bisa berjalan terus, karena kemarin pandemi ngga ada,” harapnya.

Pendeta GKJ Purworejo, Lintang Anggraeni menyatakan, perayaan bertajuk Pasar Tiban Unduh-unduh ini diselenggarakan oleh GKJ Purworejo dalam rangka perayaan Pentakosta.

“Pentakosta itu adalah menghayati turunnya roh kudus, yang akan menolong kehidupan umat, lalu juga perayaan unduh-unduh, atau hari raya panen, kita bersyukur bahwa tuhan sudah memberikan banyak rejeki sepanjang tahun ini,” jelasnya.

Dikatakan, dagangan di pasar tiban ini dijual di bawah harga pasaran, agar bisa terjangkau oleh semua kalangan. Pasar tiban ini, kata Lintang, memang diselenggarakan setahun sekali. Namun, pasar tiban ini sempat vakum saat pandemi Covid-19.

“Ini perdana setelah pandemi. Dulu lebih banyak kegiatannya, ada arak-arakan juga, kami agendakan setiap tahun,” katanya.

Lintang menjelaskan, setiap tahunnya warga selalu menunggu-nunggu akan adanya pasar tiban ini. Pasar tiban edisi tahun 2023 ini menurutnya juga cukup sukses dan didatangi banyak masyarakat dari beberapa wilayah di Purworejo.

“Ini kami jual untuk masyarakat, warga gereja tidak boleh membeli, jadi memang kami berikan untuk masyarakat yang bukan warga Gereja,” katanya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!