Metro Times Semarang – Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah dan Pimpinan Wilayah (PW) Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Jawa Tengah bersama perwakilan remaja masjid dan generasi muda Jawa Tengah dari empat kota dari Kabupaten Demak, Kudus, Jepara dan Grobogan melakukan deklarasi moderasi beragama di Aula Kankemenag Kabupaten Demak, Rabu (24/3). Selain remaja masjid, deklarasi juga diikuti oleh pengurus dan kader dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Se-Kabupaten Demak.
Deklarasi moderasi beragama dipimpin oleh Kapala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad bersama Ketua Umum PW PRIMA DMI Jawa Tengah Ahsan Fauzi dan Kepala Kankemenag Kabupaten Demak Ahmad Muhtadi disaksikan Kasi Bimas Islam dan Pokjaluh Kemenag dari empat kota tersebut. Secara kompak para remaja masjid dan generasi muda tersebut menirukan apa yang diucapkan oleh Kakanwil.
Ada lima poin ikrar deklarasi moderasi beragama bagi remaja masjid dan generasi muda Jawa Tengah. Lima poin itu diantaranya; pertama, taat dan patuh terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Yang kedua, siap melakukan penguatan dan setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara
Adapun yang ketiga, bertekad menjadikan rumah ibadah sebagai pusat gerakan moderasi beragama. Selanjutnya, keempat, penguatan toleransi untuk kerukuan umat beragama dan terakhir, kelima, siap melawan gerakan intolerasi, radikalisme, terorisme dan separatisme demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketua Umum PW PRIMA DMI Jateng, Ahsan Fauzi menuturkan bahwa roadshow deklarasi moderasi beragama bagi remaja masjid dan generasi muda Jawa Tengah di Demak ini merupakan yang perdana atau putaran pertama. Sebelumnya, tepatnya pada tanggal 16 Februari lalu di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), pihaknya bersama Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad dan pimpinan dari tiga remaja masjid besar di Semarang/Jawa Tengah, yakni; Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (RISMA JT), Ikatan Pemuda Remaja Masjid Baiturrahman (IKAMABA) dan Ikatan Remaja Masjid Agung Semarang (KARISMA) Kauman telah melaunching gerakan moderasi beragama di masjid. “Kita sepakat dan berkomitmen, menjadikan masjid (Rumah Ibadah) menjadi pusat gerakan moderasi beragama. Dan gerakan moderasi beragama tersebut, dimulai dari generasi mudanya. Para aktivis remaja masjid dan generasi muda inilah motornya atau penggeraknya,” tekad Ahsan
Pengurus Bidang Remaja Dewan Pelaksana Pengelola MAJT itu membeberkan, roadshow tidak hanya berhenti disini, selanjutnya akan diteruskan roadshow se-Jawa Tengah di tiap Karesidenan atau zona yang ditentukan. Tim deklarasi moderasi beragama bagi remaja masjid dan generasi muda PW PRIMA DMI Jateng dan Kanwil Kemenag Jateng telah membagi tujuh titik. Putaran pertama untuk Demak, Kudus, Jepara dan Grobogan. Direncanakan untuk putaran kedua di Brebes untuk Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Brebes, selanjutnya putaran ke-III untuk Kabupaten Kendal, Batang, Kota dan Kabupaten Pekalongan serta Pemalang. Putaran IV untuk Surakarta, Klaten, Sragen, Karanganyar dan Wonogiri. Putaran V Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Temanggung, Salatiga, Purworejo, Kabupaten Semarang dan Boyolali, putaran VI Rembang, Pati dan Blora dan terakhir, putaran VII Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Wonosobo dan Kebumen.
Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad mengajak para remaja masjid dan generasi muda Jawa Tengah bersemangat mempelajari dan mengamalkan agama itu dalam pembelajaran keagamaan dan pengalaman ajaran agama pada wajah aslinya dan wajah agama sejatinya adalah moderat yang berada di tengah-tengah, tidak ditarik pada garis ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. “Kita ingin, para generasi muda ketika belajar teks maupun konteks dan agama dalam waktu yang sama mereka belajar nilai-nilai kebangsaan, karena agama dan kebangsaan harus menjadi satu tarikan nafas bagi bangsa Indonesia, nyatanya bangsa Indonesia memang kuat nasionalisme dan religiusitas agamanya,” ucapnya
Sementara itu, Kepala Kankemenag Kabupaten Demak Ahmad Muhtadi menuturkan, dari kegiatan deklarasi moderasi beragama bagi generasi muda yang dimotori oleh PW PRIMA DMI Jateng bersama Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah para generasi muda lebih moderat cara berpikirnya dan tidak sektarian, merasa hidup di Indonesia yang plural bisa toleran. Para remaja, baik yang muslim maupun non muslim bisa rukun, bisa bekerjasama dan saling mendukung antara satu dengan lainnya. “Kami (Kemenag, red) sangat mendukung gerakan moderasi beragama bagi generasi muda, sebab, kita ketahui bersama populasi generasi muda Indonesia lebih banyak dan mendominasi bila dibandingkan dengan orang usia 50 tahun keatas. Jika generasi mudanya punya pemahaman bagus tentang toleransi dan moderasi beragama, kerukunan umat beragama tercipta dan Indonesialah menjadi contoh bagi negara-negara yang lainya,” pungkasnya. (af).