
Metro Times (Purworejo)-Kepala Badan Pertanahan (BPN) Purworejo, Andri Kristanto kembali meluncurkan buku baru. Buku ke-39 yang ia tulis ini menyuguhkan beragam persoalan serta solusi dalam pengadaan tanah untuk proyek-proyek pemerintah.
Buku yang ditulis selama 4 bulan sejak Agustus hingga November 2024 itu berjudul “Mengenal Lebih Dekat Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum di Indonesia”.
“Buku ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya dalam proses pengadaan tanah untuk proyek strategis nasional Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo selama beberapa tahun lalu. Seperti kita ketahui bersama, proses pengadaan tanah dalam proyek tersebut berlangsung cukup panjang dan dinamika yang beragam,” ucap Andri Kristanto saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (12/3).
Dengan buku ini, ia ingin berbagi pengalaman dalam kegiatan pengadaan tanah. Menurutnya permasalahan pasti muncul pada tahap pelaksanaan, namun ia meyakinkan bahwa setiap masalah yang pasti bisa hadapi dan selalu ada solusi yang tepat.
“Seperti halnya dalam pengadaan tanah untuk Bendungan Bener waktu itu, ada masalah ditengah pelaksanan, namun kami bisa beri solusi dan kondisinya sekarang aman terkendali,” ujarnya.
Buku karyanya diserahkan kepada penerbit Gavamedia Yogyakarta pada November tahun lalu. Pada 10 Maret 2024 buka sudah jadi dan resmi diterbitkan.
Buku ini terdiri dari 4 bab. Dalam bukunya Andri mengupas secara tuntas persoalan-persoalan dalam pengadaan tanah. Menurutnya pengalaman yang disajikan dalam buku ini bisa diterapkan dalam pengadaan tanah pada proyek apapun, dari bendungan, proyek jalan serta proyek-proyek lain baik pemerintah maupun swasta.
“Setiap tahapan akan ada masalah dan semua itu harus cari solusinya. Kami pada pengadaan tanah bendungan Bendungan Bener maupun yang terbaru pengadaan tanah untuk proyek pengendali banjir selalu menerapkan strategu 4K, yakni komikasi, koordinasi kolaborasi serta komitmen. Ini bisa dipelajari tidak usah khawatir, dengan baca buku ini semua bisa dipahami,” imbuhnya.
Menurutnya, pegawai BPN buku karyanya menjadi panduan. Dalam pengadaan tanah kuncinya ditahap awal. Pada tahapan itu harus melibatkan warga yang terdampak dalam pengadaan tanah untuk saling bertukar informasi dan ide. Berdasarkan pengalamannya keterlibatan warga sangat penting dan menjadi salah satu kunci keberhasilan.
“Ditahap persiapan juga pasti ada masalah. Intinya diawal warga harus dilibatkan dengan strategi 4K,” katanya menimpali.
Sedangkan bagi pembaca umum dengan membaca mereka akan mengetahui seperti apa proses pengadaan tanah untuk sebuah proyek. Mereka juga akan sadar bagaimana pemerintah hadir dan melindungi hak-hak masyarakat.
Sedikit dari pengalamanya itu, Andri mengemukakan bahwa dalam setiap pengadaan tanah, ada beberapa kekhawatiran warga diantaranya terkait penerapan harga. Selain itu muncul juga kekhawatiran baru bagi warga pasca pengadaan tanah itu selesai.
“Pertama soal harga, warga tentu tak ingin tanah mereka dihargai murah atau kurang pas dengan harapan mereka. Persoalan berikutnya yakni pasca pengadaan, ada warga yang khawatir setelah tanah mereka terjual mereka akan kehilangan mata pencaharian, serta persoalan lain. Hal-hal seperti ini juga perlu mendapat solusi,” katanya lagi.
Dalam buku itu, kurang lebih ada delapan hingga sembilan persoalan yang disajikan berikut solusi yang bisa ditempuh dalam pengadaan tanah. Termasuk solusi bagi pemerintah desa yang terkena dampak.
“Dalam pengadaan tanah ada kalanya tanah kas desa yang juga terkena dampak. Seperti pada proyek Bendungan Bener waktu itu, juga pada proyek pengaman banjir di Desa Jogoboyo,”
Buku ini tersaji dalam 254 halaman. Jika berminat buku ini bisa dapatkan di toko buku seperti Gramedia maupun pada platform marketplace. Bisa juga didapat memalui situs resmi penerbit yakni gavamedia.net.
Menyusul peluncuran buku itu, Andri Kristanto berencana menggelar acara bedah buku di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta.
“Setelah buku ke 39 ini, pada buku ke 40 saya akan mencoba bikin penerapan AI (artificial Intelligence) pada layanan pertanahan. Mohon doanya, mudah-mudahan lancar dan buku ke-40 saya bisa segera terbit,” pungkasnya.(tyb)