- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo)-Dewan Pengurus Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) merayakan ulang tahun partai tersebut secara sederhana pada Senin (3/2). Ulang tahun partai ke-17 hanya mengadirkan pengurus tingkat kabupaten dan Kecamatan.

“Hari ini hanya pengurus kebupaten dan kematan yang kita hadirkan. Dalam waktu dekat kita akan rayakan ulang tahun ini dengan skala yang lebih besar menghadirkan seluruh pengurus dan kader Gerindra tingkat desa dan kelurahan,” ucap Ketua Umum DPC Partai Gerindra Kabupaten Purworejo, Hamdan Ashari pada acara itu.

Pada kesempatan itu, Hamdan mengemukakan bahwa Gerindra pada pertengahan Januari lalu menggelar Rakorda di Solo. Sejumlah wacana mencuat dan seluruh fungsionaris dan kader partai diminta untuk bersiap menghadapi kemungkinan wacana itu benar-benar terjadi.

“Ulang tahun Gerindra tahun ini begitu istimewa. Karena kita dalam pertarungan Presiden berhasil menang, Gubernur menang, calon bupati yang kita usung di Purworejo pun menang. Alhamdulillah ini suatu Rohmat dari Allah,” ucap Hamdan lagi.

Selanjutnya ia mengajak para kader mempersiapkan diri untuk kembali menyongsong kemenangan Pemilu dan Pilkada tahun 2029 mendatang. Untuk Purworejo ia menginginkan ada kader Gerindra yang siap dan layak untuk diusung menjadi calon bupati dan wakil bupati kedepan.

ads

“Mas Nur Hidayat, pak Yoga, ibu Ajeng Dewi, ibu Muharomah harus siap. Kita harus siapkan sejak sekarang. Kalau pun ada kader dari luar, boleh, tapi dari kita Gerindra-kan dulu,” imbuhnya

Terkait Rakorda Solo, Hamdan menyebut bahwa saat ini telah muncul wacana ambang batas presiden adalah nol. Maka kedepan akan ada kemungkinan capres cawapres yang berkontestasi bisa mencapai lima hingga enam paslon.

Untuk itu ia menekankan seluruh kader solid dan bekerja sejak dini untuk kembali memenangkan Prabowo Subiyanto sebagai Presiden RI untuk periode kedua. Selain itu muncul juga wacana bahwa pada Pemilu 2029 mendatang presiden didorong untuk tidak lagi dipilih langsung oleh rakyat melainkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Begitu pula calon kepala daerah baik gubernur maupun bupati dan wali kota yang sedang dorong untuk dipilih oleh DPRD setempat, bukan pemilihan langsung oleh rakyat seperti saat ini

“Saat ini sudah muncul wacana amandemen UUD Dasar 1945. Kita di daerah harus melakukan antisipasi sejak dini. Jika benar hal itu terjadi maka Gerindra harus punya banyak wakil yang duduk di Senayan (Gedung DPR RI). Kita juga harus punya banyak wakil di DPRD provinsi maupun kabupaten,” tegas Hamdan.

Berikutnya muncul pula wacana tentang pemilihan legislatif yang tak akan lagi seperti saat ini yang langsung dicoblos oleh rakyat. Pada Pemilu 2029 anggota DPRD didorong agar dipilih oleh partai. Sehingga saat Pemilu rakyat hanya mencoblos gambar partai politik.

“Jika itu benar-benar disepakati di Jakarta sana maka besok tak ada lagi gambar-gambar para Caleg yang terpajang, yang ada hanya gambar partai. Rakyat hanya akan mencoblos partai,” terangnya.

Menghadapi wacana tersebut dalam waktu dekat DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan untuk para kader dari DPC hingga PAC, termasuk kader di tingkat desa dan kelurahan.

“Untuk itu saya sekali lagi mengajak seluruh kader siap, kita berjuang dari sekarang untuk kemenangan Gerindra pada Pemilu dan Pilkada tahun 2029 mendatang,” pungkasnya.(tyb)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!