
Metrotimes, Sorong – Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) Persekutuan Gereja – Gereja Di Indonesia resmi dibuka yang dilansungkan di Gedung Aimas Convention Center (ACC) dibilangan Sorong Klamono Km. 24 Kabupaten Sorong, Papua Barat. Senin (9/4).
Kegiatan Konfrensi KGM akan berlangsung selama 4 hari , 9 April sampai dengan 12 April 2018 dengan mengangkat topik mengenai persoalan di Papua, dengan melihat dari sudut pandang gereja-gereja di Papua mengenai berbagai persoalan yang terjadi.
KGM adalah sarana dimana umat pimpinan dedominasi gereja bersama masyarakat menggumuli masalah dan persoalan yang dihadapi di Indonesia secara keseluruhan dan secara khusus di tanah Papua.
Acara pembukaan dilaksanakan, diawali dengan Ibadah yang dipimpin Pdt. Sientje Latuputty, D.TH dari Gereja GKI Di Tanah Papua, dimana aktifitas keseharianya juga sebagai Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologia (STFT) Gereja Kristien Injili di Tanah Papua (GKI) Izaak Samuel Kijne Jayapura
Acara Ibadah berlangsung hikmat yang diisi dengan beberapa fragmen, tarian dan lagu pujian yang dibawakan anak –anak Papua dari berbagai denominasi Gereja.
Dalam Khotbah, Pendeta Sientje Latuputty, D.TH mereflesikan kehidupan nyata orang Papua di tanahnya sendiri, kenyataan orang Papua hanya menjual pinang tapi tidak bisa mengikuti ekonomi, bahkan menguasai ekonomi Papua. Samudra Raya Papua juga dihimpit penderitaan penyakit Hiv Aids, narkoba dan minuman keras, samudera raya lagi bergelora diatas Papua.
“Orang Papua tidur diatas Emas dan berenang diatas Minyak, tetapi kami tidak punya apa-apa” hal ini digambarkan Pendeta Since dalam kehidupan nyata kebanyakan orang Papua saat ini.
Diharapkan Gereja- Gereja harus peka dalam mengatasi perseolan di Tanah Papua dengan bersinergi membangun Papua.
Konfrensi KGM dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang dan dihadiri oleh sekitar 300 orang peserta yang merupakan utusan berbagai denominasi gereja dari seluruh Indonesia, termasuk utusan berbagai gereja di Papua dan Papua Barat. Selain itu, hadir juga perwakilan masyarakat adat dari berbagai daerah di Papua dan Papua Barat, Majelis Rakyat Papua, Pemerintah Daerah, perwakilan TNI dan Polri, LSM dan lembaga-lembaga mitra PGI.
KGM kali ini mengambil tema “Tuhan Mengangkat Kita dari Samudera Raya” dengan sub Tema ”Gereja dan Masyarakat memprakarsai Perwujudan Pembangunan Papua yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat Berdasarkan Injil”. (hp)