Metro Times Kendal – Menjadi langganan banjir sejak 2019, warga Dusun Kampir Desa Sudipayung Kecamatan Ngampel berharap perhatian dari pemerintah.
Fitri Mila Astuti (28) warga Dusun Kampir Desa Sudipayung Kecamatan Ngampel mengaku bahwa, dalam 3 bulan terakhir tempat tinggalnya lebih dari 2 kali kebanjiran akibat luapan Kali Blorong.
“Ini semalam juga banjir dan masuk rumah mulai jam 12 malam, tapi pagi air sudah surut,” kata Fitri, Selasa (19/1/2021).
Dikatakan, meski air sudah tidak menggenangi rumahnya, namun sejumlah ruas jalan desa dan gang-gang masih terendam air dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 30 centimeter.
Ia juga mengungkapkan, bertempat tinggal tak jauh dari Kali Blorong, setiap daerah atas terlihat mendung gelap membuatnya was-was. Persiapan untuk mengantisipasi terjadinya banjir segera dilakukan sedini mungkin agar barang-barang rumah tangga tidak terendam air banjir.
“Aliran Kali Blorong sering kali meluap, jadi barang-barang seperti televisi, kasur dan kulkas menjadi barang yang pertama kali kami amankan jika air Kali Blorong sudah mulai meluap,” ungkapnya.
Dia berharap, agar warga tidak selalu menjadi korban luapan banjir Kali Blorong, ia meminta pemerintah lebih perhatian dengan melakukan normalisasi sungai agar kampung yang menjadi langganan luapan air Kali Blorong sejak 2019 lalu bisa terhindar dari banjir.
Pengakuan yang sama juga disampaikan Tumi Kamdanah (65) warga setempat yang rumahnya terendam banjir. Ia mengaku, di kampungnya selalu menjadi langganan banjir luapan air Kali Blorong.
Dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, sehingga permasalahan banjir langganan ini ada solusinya.
“Sungai Blorong meluap, hari Senin (18/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB, mulai menggenangi pemukiman pukul 23.00 hingga 24.00. Kemudian surut lagi. Kami berharap ada solusi dari pemerintah,” ungkap Tumi.
Sementara menurut data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Kendal, beberapa wilayah yang mengalami banjir yakni, Dusun Kampir, Desa Sudipayung, Kecamatan Ngampel dengan ketinggian air 10 hingga 20 centimeter.
Kemudian Dusun Srogo Desa Sidorejo Kecamatan Brangsong, ketinggian air bervariasi antara 5 hingga 10 centimeter dan Desa Tosari Kecamatan Brangsong, ketinggian air 10 hingga 15 centimeter.
Selain itu, banjir juga terjadi di Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari dengan ketinggian air 10 hingga 20 centimeter dan Dusun Traju, Desa Manggungsari, Kecamatan Weleri, dengan ketinggian 10 hingga 30 centimeter.(Gus)