MetroTimes (Magelang) Produksi pangan di Kabupaten Magelang saat ini sudah melampaui target. Bahkan untuk Bulan Januari ini wilayah Kabupaten Magelang hasil panen mampu mencapai 21.380 ton GKP atau setara dengan 13.512 ton beras.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang Ir Widjayanti pada saat panen bersama di Desa Banyurojo, Mertoyudan, Magelang, Jumat (12/01). Panen yang juga dihadiri oleh Dirjen Buah dan Florikultura Dr. Sarwo Edhy SP MM dan Dandim 0705/Magelang Letnan Kolonel Inf Hendra Purwanasari tersebut menujunkkan bahwa produksi padi di Magelang sangat bagus dan sangat mencukupi untuk konsumsi masyarakat Magelang.
Menurut Dirjen Buah dan Florikultura Dr. Sarwo Edhy SP MM saat ini Kementrian Pertanian sedang membangun pertanian menuju swasembada pangan nasional. Pembangunan pertanian dilakukan secara bertahap dan terarah dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI melaui Dandim, Danramil dan Babinsa.
Menurut Sarwo Edhy, siklus waktu Bulan Desember – Januari – Pebruari merupakan waktu-waktu yang rawan terhadap ketersediaan pangan atau yang bisa disebut musim paceklik. Menyikapi hal tersebut, Menteri Pertanian bersama dengan TNI berupaya menyusun strategi dan pola tanam sehingga di Bulan Desember – Januari – Pebruari ini bisa tetap melakukan panen. Dan kenyataannya di lapangan saat ini panen bisa dilakukan dimana-mana.
Sarwo Edhy melanjutkan bahwa panen setiap hari yang dilakukan oleh Kementrian Pertanian, TNI dan para petani merupakan upaya untuk mencegah dilakukannya impor beras. Walaupun banyak pihak yang mendesak pemerintah supaya impor beras.
“Dengan luas tambah tanam minimal 1 juta hektar setiap hari dan dibarengi dengan panen 1 juta hektar per hari pula, maka diharapkan impor beras tidak akan terjadi” lanjut Sarwo Edhy
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang Ir Widjayanti mengatakan bahwa produksi beras di Magelang sudah melampaui target. Hasil panen saat ini sudah mencukupi, bahkan di Bulan Januari ini sudah surplus.
Ir. Wijayanti menjelaskan pada Januari 2018 ini produksi padi di Kabupaten Magelang adalah 21.380 ton GKG atau setara dengan 11.583 ton beras. Sedangkan kebutuhan beras perbulan di Magelang sebanyak 11.512 ton. Itu artinya Magelang surplus 1.929 ton beras di Bulan Januari ini. Dengan produksi padi yang seperti ini, maka Magelang tidak akan menerima atau menolak beras impor.
“Magelang menolak beras impor, karena Magelang sendiri sudah surplus beras” tegas Ir Wijayanti.
Dari hasil ubinan pada panen di Desa Banyurojo, Mertoyudan diperoleh hasil 9,1 ton per hektar gabah kering panen. Hasil itu menunjukkan peningkatan produksi padi di wilayah Kabupaten Magelang.
“Untuk apa beras impor, selain beras Magelang rasanya lebih enak juga sudah surplus, bahkan banyak dijual keluar daerah” lanjut Ir Wijayanti.
Dandim 0705/Magelang, Letnan Kolonel Inf Hendra Purwanasari menegaskan pihaknya akan tetap mendukung program swasembada pangan seperti yang sudah dilaksanakan saat ini. Kerjasama TNI dengan Kementrian Pertanian terus dilakukan.
Menurut Dandim, pangan merupakan salah satu faktor utama terciptanya pertahanan negara yang kuat. Maka ketercukupan pangan bagi masyarakat Indonesia harus betul-betul bisa terealisasi.
“Swasembada pangan akan bisa berhasil apabila kita mau berusaha dan berupaya dengan tidak mengenal lelah dan pantang menyerah” terang Dandim. (Arif)