Metro Times (Magelang) Tokoh Pemuda Kabupaten Magelang yang berasal dari Sriwedari Muntilan, Anang Imamuddin, S.P, mengatakan, desanya adalah Sriwedari Muntilan Magelang Jawa Tengah. Desa dengan letak yang sangat strategis. Berjarak 4 km dari destinasi wisata super prioritas dunia yaitu Candi Borobudur. Berada di tepi jalur produktif yaitu bandara New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo menuju Candi Borobudur.
Dengan posisi yang strategis tersebut, para pemuda desa sudah mendeklarasikan sebagai destinasi wisata kekinian dengan sebutan “Kampung Wisata Ndeso”. Tujuan wisata alam pedesaan dan berbagai keunikannya di sajikan kepada para wisatawan. Ada sungai Bongkeng, persawahan dan pemukiman yang masih asli nuansa desa. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang sudah penat dengan kesibukan pekerjaan dan kebisingan kota.
“Walaupun kami pemuda desa, tetapi kami mempunyai visi besar untuk memajukan desa kami. Selain destinasi wisata seperti lazimnya desa wisata lainnya kami dari “Kampung Wisata Ndeso” memiliki dua program visinoner yaitu membuat DEMIT (Desa Melek IT) dan Desa Wisata Broadcasting,” terang Anang.
DEsa Melek IT merupakan program para pemuda Sriwedari di tengah orang modern yang menyebut era revolusi industri 4.0. Para pemuda desa tidak ingin gaptek atau gagap teknologi. Pihaknya berharap segenap pemuda dan masyarakat desa dapat melek IT sehingga bisa menggunakan Informasi dan Teknologi ini untuk kegiatan yang positif dan produktif. Karena para pemuda Sriwedari punya cita-cita, dengan kerja cerdas berbasis IT dapat menghasilkan rejeki sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Desa Wisata “Broadcasting”, masih terdengar aneh dan “nggaya”. Tetapi para pemuda desa terus berkarya. Para pemuda desa membuat program pembuatan video-video pendek yang jenaka untuk pesan-pesan dan nilai-nilai hidup serta kemasyarakatan. Videonya di upload di youtube serta media sosial lainnya sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas baik di dalam atau pun di luar negeri.
“Pemuda desa kami membuat sebuah video dengan judul “Mas Dal”. Tokoh ini adalah seorang Penegak Hukum atau Polisi yang berkolaborasi dengan tim ketoprak milenial kami yang dulu berjudul Dongklak. Kami membuat cerita sendiri, kami akting dan syuting sendiri, kami editing dan akhirnya kami publish sendiri karya-karya video jenaka tersebut,” tambah Anang.
Pembuatan video yang berjudul “Mas Dal” ini di publish di akun youtube bernama “Mas Dal Channel”. Hal ini dapat terwujud berkat kerjasama pemuda desanya dengan Polres Magelang yang saat ini di pimpin oleh AKBP Pungky Bhuana Santosa. Dari pihak aparat ingin menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada masyarakat dengan humanis dan jenaka. Dari para pemuda desa pun ingin berkarya dan memberikan sumbang sih ide, gagasan, pemikiran untuk masyarakat, bangsa dan negara.
“Akhirnya, kami pemuda Desa Sriwedari Muntilan Magelang memohon doa serta dukungan untuk karya-karya kami sehingga dapat lebih bermanfaat lagi. Caranya dukung kami dengan menonton video di “Mas Dal Channel”, selanjutnya jangan lupa “subscribe, like and coment”. Berikut adalah video kami dengan judul “Pilihan Lurah, Seduluran Ojo Bubrah”,” jelas Anang kepada Metro Times Media, Senin, (21/10/2019). (Ar)