
Metro Times (Jakarta) Lebih dari 1,5 juta orang tercatat keluar dari Jabodetabek sejak masa pengetatan mudik lebaran 2021. Pemudik kebanyakan mengarah ke Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera.
“Tujuan masyarakat itu bervariasi karena data diambil sejak pengetatan, apakah itu untuk mudik atau aktivitas yang dikecualikan, kita harus melihat spesifik,” ungkap Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 13 Mei 2021.
Adita mengatakan, Kementrian Perhubunga ln juga telah melakukan survei, yang memprediksi adanya potensi lonjakan pergerakan arus balik pasca lebaran, yang diprediksi terjadi pada 16 dan 20 Mei 2021 atau H+3 dan H+7 Idul Fitri.
Adita mengatakan, Kementerian Perhubungan akan mengadakan tes Covid-19 bagi masyarakat di yang melintas di jalan tol dan jalan-jalan nasional pada saat arus balik. Tes akan dilakukan di posko-posko pengecekan, seperti di 21 titik di jalan tol, baik di rest area maupun pintu tol utama.
“Kami juga berupaya meningkatkan random testing kepada pengguna angkutan jalan, baik roda dua maupun angkutan pribadi roda empat, yang nantinya menggunakan berbagai akses jalan,” ujar Adita.
Meski demikian, Adita menyebut tren pergerakan masyarakat di masa larangan mudik 6-17 Mei 2021 dengan transportasi umum telah berkurang. Berdasarkan data posko pemantauan pergerakan masyarakat, penumpang angkutan jalan melorot mencapai 86persen ketimbang pada masa sebelum larangan mudik.
Sedangkan penumpang angkutan penyeberangan turun 62 persen, angkutan laut turun 30 persen, dan angkutan kereta api anjlok 88 persen. Penurunan paling tajam saat larangan mudik terjadi untuk angkutan udara yang mencapai 93 persen.