Metro Times (Purworejo) Purworejo resmi menyandang predikat baru menjadi Kota Pejuang. Hal itu setelah dilaksanakan, Deklarasi Purworejo Kota Pejuang oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, pada puncak kegiatan Napak Tilas Perjuangan Tentara Pelajar (NTPTP) 2018, yang digelar oleh alumni SMAN 1 Purworejo atau Paguyuban Muda Ganesha (MG) di kawasan Monumen 05 Tahoen Merdeka Alun-alun Purworejo, Minggu (11/11) siang.
Deklarasi dilakukan bersama Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Luhur Pambudi Mulyono, Ketua umum MG yang juga masih menjabat Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Dwi Wahyu Atmaji MPA, Ketua Panitia NTPTP Marsekal Muda Gutomo, Dandim 0708 Letkol Inf Muchlis Gasim, perwakilan Forkompinda, serta sejumlah tokoh MG.
Ribuan masyarakat kota purworejo turut menjadi saksi peristiwa monumental itu setelah melakukan Long March NTPTP sejauh 20 Km dari Taman Makam Pahlawan Desa Wareng Kecamatan Butuh.
Purworejo Kota Pejuang diinisiasi oleh MG mengingat banyaknya tokoh pejuang asal Purworejo yang memiliki andil besar terhadap kemerdekaan Indonesia. Antara lain Ahmad Yani, Urip Soemohardjo serta WR Soepratman. MG menilai branding itu penting untuk membangkitkan jiwa patriotisme masyarakat, khususnya generasi muda.
“Peluncuran branding Kota Pejuang hari ini menjadi istimewa karena bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan. Apalagi belum lama ini Pemerintah menetapkan salah satu putra terbaik asal Kabupaten Purworejo, Kasman Singodimedjo, menjadi pahlawan nasional,” kata Dwi Wahyu Atmaji.
Menurut Atmaji, kota pejuang memiliki filosofi agar masyarakat dapat terus termotivasi untuk berjuang memajukan daerah. Adanya branding baru juga tidak akan menggeser branding yang telah ada, seperti Purworejo Berirama, Romansa Purworejo 2020, atau Purworejo Mulyo.
“Mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur itu tidak akan pernah berakhir. Untuk mendukung Romansa Purworejo dan Purworejo Mulyo juga butuh perjuangan, semangat ini yang harus kita angkat. Bangsa-bangsa di dunia yang telah maju sekalipun masih membangun diri dan terus berjuang,” ungkapnya.
Lebih lanjut Atmaji mengapresiasi dukungan dari Pemkab Purworejo untuk mewujudkan Kota Pejuang. Pihaknya juga berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung NTPTP hingga peluncuran branding baru.
“Antusias masyarakat ternyata luar biasa dalam berbagai kegiatan NTPTP. Pada long march hari ini, estimasi kita 1000 peserta, ternyata ada lebih dari 1300 orang ikut. Kita jalan kaki sekitar 4 jam,” sebutnya.
Apresiasi sebaliknya diberikan Bupati Purworejo Agus Bastian kepada MG yang telah mampu menggelar event akbar serta menginisiasi Purworejo Kota Pejuang. Pihaknya berharap agar NTPTP dapat menjadi agenda rutin tahunan.
“Acara seperti ini baru pertama ada di Purworejo. Tentunya Pemkab sangat menerima dan akan membantu even-even yang akan datang,” katanya.
Bupati menyebut, Pemkab juga sejalan dengan visi MG untuk membranding Purworejo Kota Pejuang. Hal itu akan ditindaklanjuti dengan menggarap seluruh potensi yang ada, salah satunya akan menyulap bumi perkemahan Puntuk yang telah lama mangkrak menjadi Hero Park atau taman pahlawan.
“Mari kita berbangga Purworejo sebagai Kota Pejuang. Purworejo layak menjadi kota yang diperjuangkan untuk menjadi kota tujuan wisata dan lebih sejahtera masyarakatnya, “ tandasnya.
Puncak NTPTP berlangsung semarak. Apresiasi masyarakat tampak saat peserta long march yang mengenakan kostum pejuang melintasi desa-desa yang menjadi rute. Warga di setiap desa bahkan melakukan penyambutan dengan berbagai cara.
Apresiasi berlanjut hingga pelaksanaan karnaval pejuang mulai SMAN 1 menuju Alun-alun Purworejo yang juga menampilkan aksi akrobatik Marching Band IPDN. Ribuan masyarakat memadati Alun-alun dan tetap bertahan hingga pengundian hadiah 2 unit sepeda motor serta ratusan doorprize usai. (Daniel)