Metro Times (Purworejo) Pemuda memiliki peran penting dan strategis untuk menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu). Sayangnya kesdaran itu belum sepenuhnya muncul dan disadari oleh kalangan kaum pemuda.
Hal itu mengemuka dalam acara bertajuk Ngobrol Angkringan Pemilu yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purworejo di halaman kantor setempat, Sabtu (10/11) malam. Acara dikemas unik dengan konsep angkringan. Diskusi berlangsung cair dengan moderator komisioner KPU Purworejo Purnomosidi dan diikuti puluhan pemuda dari berbagai elemen masyarakat.
Berbagai pendapat muncul, antara lain dari Mukti Ali, salah satu peserta diskusi. Ali menilai bahwa sebagaian pemuda saat ini cenderung apatis terhadap perpolitikan. Hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama bagi semua pihak. Bukan hanya penyelenggara Pemilu, seperti KPU atau Bawaslu, melainkan juga stakeholder terkait. Upaya pembinaan perlu digencarkan agar antusias pemuda terhadap perpolitikan serta menyukseskan Pemilu kian menguat.
“Pemilu sekarang beda dengan Pemilu yang dulu-dulu. Dalam nuansa Pemilu saat ini, pemuda cenderung apatis,” katanya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Purworejo, Nur Kholiq, menyebut masih banyak yang perlu digarap dari potensi pemuda di zaman now ini. Meski demikian, pihaknya mengakui masih adanya kepedulian pemuda terhadap pemilu. Hal itu antara lain tampak dari keterlibatan pemuda untuk menjadi pengawas pemilu partisipatif.
“Belum lama ini saya memberikan sosialisasi di sebuah sekolah, ternyata para pelajar di sana sangat antusias untuk memberikan pemikirannya dalam menyukseskan pemilu, khususnya menjadi pengawas partisipatif,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Purworejo Dulrokhim menjelaskan bahwa Ngobrol angkringan Pemilu sengaja digelar sebagai salah satu upaya KPU dalam memfasilitasi dan menampung aspirasi pemuda. Adanya pertemuan serta diskusi antarpemuda atau pemuda dengan penyelenggara pemilu diharap dapat memunculkan ide-ide jenius dalam menyukseskan pemilu.
“Pemuda menjadi pemilih potensial yang harus digarap. Kita butuh ide-ide mereka,” jelasnya.
Menurut Dulrokhim, di kabupaten Purworejo terdapat sekitar 30 persen pemilih berusia 17-30 tahun dan sekitar 55 persen pemilih berusia 17-38 tahun. Artinya, pemuda memiliki porsi dan peran yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan Pemilu.
“Pada Pemilu 2019 partisipasi pemilih yang kita targetkan sebanyak 77,5 persen. Kita akan bekerja agar target itu tercapai. Tetapi yang terpenting adalah Pemilu sukses, aman, dan damai,” sebutnya.
Selain pemuda, lanjutnya, KPU juga akan menyasar seluruh lapisan masyarakat untuk menyukseskan Pemilu. Antara lain dengan menggandeng kaum perempuan dan disabilitas dalam waktu dekat.
“Jadi kita libatkan semua kalangan,” tandasnya. (Daniel)