Metro Times (Jakarta) Boyamin Saiman, Aktivis Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengaku menerima informasi bahwa buron KPK Harun Masiku telah meninggal dunia. Ia menyebut mendapat informasi akurat dari jaringannya mantan intelijen.
“Jaringan saya menyebutkan Harun Masiku sudah tidak ada atau meninggal tanda kutipnya, tidak tahu seperti apa,” ungkap Boyamin, dalam sebuah video di akun youtube, Karni Ilyas, Karni Ilyas Club.
Boyamin mengklaim, informasi ini Ia dapat dari informan terpercaya. Bahkan Ia menyebut informan ini merupakan jaringan terbaiknya.
“Jaringan terbaik saya loh. Jujur ada beberapa pensiunan di lembaga intelijen. Beberapa mengatakan ke saya, itu (Harun) sudah meninggal,” katanya.
Dia mengatakan tidak ada pembantahan atau informasi lain. Sehingga, dia meyakini hal tersebut.
“Yakin karena tidak ada informasi sebaliknya kan. Kalau bicara keyakinan boleh. Kalau mengatakan, ‘Itu sudah meninggal,’ salah. Bisa dituntut keluarganya,” ujarnya.
Menurut Boyamin ada dua orang yang mengatakan bahwa Harun Masiku telah meninggal. Mereka adalah pensiunan Intelijen yang dapat mengaksek ke beberapa jaringan.
Yang lebih mengagetkan lagi, saat Boyamin mengatakan bahwa Harun Masiku kemungkinan meninggal dunia diduga karena dibunuh.
“Persentase lebih banyak ke yang kedua (dibunuh). Karena umurnya di bawah saya. Track record (dari) teman, (Harun) tak pernah sakit,” ucapnya.
Tapi, Boyamin tidak menyebut siapa yang membunuh Harun. Dia mengaku belum mendapat informasi.
“Detektif swasta saya belum mampu harus omong siapa. Masyarakat bisa menduga-duga siapa. Biarlah imajinasi liar di otak kita masing-masing,” ucapnya.
Sementara itu Mabes Polri, melalui Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Wuyono mengatakan polisi masih menyelidiki kebenaran dari informasi tersebut.
“Dicari kebenaran informasinya,” kata Argo, dikutip dari detik.com, baru-baru ini.(shp)