- iklan atas berita -

Metro Times (Jakarta) Cuitan akun twitter @profYLH gegerkan Partai Demokrat. Pasalnya dalam cuitan akun twitter milik seorang Profesor dari Sumatera Utara, Yusuf Leonard Henuk, menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurty Yudhoyono (AHY), “Bodoh”.

“Yth. @SBYudhoyono, memang kau bodoh sekali, karena Pemerintah @jokowi sudah berulangkali ingatkan tak hanya vaksin lalu semua beres, tapi tetap dilakukan 3 M. Kau sok suci bawa-bawa nama Tuhan seperti FPI yang kau besarkan&dibubarkan @jokowi, jadi terbukti kau memang munafik sekali,” tulis akun @ProfYLH, dikutip dari detik.com, Rabu (13/1/2021).

Selain itu, akun tersebut mengunggah cuitan yang menyebut Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bodoh terkait jatuhnya sebuah pesawat. Ia menyebut AHY bodoh serta meminta AHY belajar mengenai sejarah jatuhnya pesawat.

“Yth Ketua Umum @PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH terpaksa harus buktikan memang kau BODOH sekali,karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia, tak pernah ada “GOVERNMENT ERROR” penyebabnya, tapi “7 FAKTOR”(http://indonesiabaik.id/infografis/7-faktor-penyebab-jatuhnya-pesawat…).Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!,” tulisnya.

Menanggapi hal tersebut, Partai Demokrat (PD), melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan, mengatakan ada rencana dari para kader PD di daerah untuk melaporkan Yusuf Leonard Henuk ke jalur hukum.

ads

“Kader Partai Demokrat di daerah yang tidak terima dengan tweet tidak bermoralnya berencana akan menempuh jalur hukum. Kita lihat saja perkembangannya,” katanya, Rabu (13/1/2021), dikutip dari detik.com.

Ossy menilai narasi Yusuf Leonard Henuk dalam akun Twitter @ProfYLH tidak pantas diucapkan oleh seorang akademisi. Menurutnya, narasi tersebut mengundang kemarahan para kader PD dan masyarakat Sumatera Utara.

“Narasi yang disampaikan melalui tweet-tweet-nya menurut saya tidak pantas keluar dari seorang akademisi. Narasi tidak bermoralnya mengundang kemarahan bukan hanya kemarahan para kader Partai Demokrat seluruh Indonesia, utamanya di Sumatera Utara, namun juga rakyat Indonesia yang masih menghargai para pemimpinnya, termasuk Bapak SBY,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ossy berharap pihak USU dapat menelusuri kredibilitas Yusuf Leonard Henuk sebagai profesor. Sebab, ia ragu sosok Yusuf Leonard Henuk bisa mencerdaskan masyarakat.

“Apakah orang ini bisa kita anggap sebagai seorang tenaga pendidik yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa? Apakah tenaga pendidik ini memiliki etika ketika menyatakan seseorang yang punya jasa besar terhadap negeri ini yaitu Presiden RI ke-6 sebagai orang bodoh? Ini yang menurut saya penting untuk ditanyakan,” ucapnya.

“Jika mereka menilai memang tidak pantas kalimat-kalimat tersebut keluar dari seorang tenaga pendidik USU, saya berharap mereka (pihak USU) bisa menertibkannya. Jika tidak bisa, maka terus terang publik bisa saja kehilangan kepercayaan atas kredibilitas tenaga pendidik dari USU. Hanya karena tweet tidak bermoral dari satu profesor tersebut,” sambungnya.

Selain itu, Ossy mengatakan Yusuf Leonard Henuk pernah menjadi tersangka kasus ujaran kebencian pada 2019. Ia menilai ucapan tersebut tidak perlu didengarkan.

“Faktanya profesor ini pernah menjadi tersangka ujaran kebencian pada tahun 2019 silam. Artinya, kita tidak perlu juga terlalu mendengarkan omongan ngaco dan ngawur dari seorang profesor yang pernah berstatus tersangka,” pungkasnya.(shp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!