MetroTimes (Surabaya) – Pilkada serentak 2020 tinggal menghintung hari. Relawan SAH warga Wonorejo IV Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari Surabaya berinisiatif untuk memberikan dukungan kepada Paslon nomer 02, Machfud Arifin – Mujiaman Sukirno (Maju).
Siti Anggraenie Hapsari yang akrab disapa SAH mengatakan, relawan SAH Wonorejo berinisiatif untuk mendeklarasikan dukungan kepada pak MA, tetapi mereka menginginkan saya ikut dalam memberikan deklarasi, agar lebih meyakinkan kepada para relawan SAH Wonorejo ini untuk menguatkan dukungannya.
“Warga relawan SAH Wonorejo ini telah mempunyai ikatan batin atau ikatan hati dengan saya, sehingga dukungan terhadap pak MA menunggu arahan dari saya. Warga Wonorejo tahu kalau saya mendukung dan berpartisipasi untuk kemenangan Maju,” terang Siti Anggraenie Hapsari (SAH) setelah selesai deklarasi dukungan terhadap Maju di Wonorejo IV, Surabaya, Rabu (2-12-2020).
Kuatnya sosok Ibu SAH di hati warga Wonorejo, karena SAH telah melakukan kunjungan sosialisasi dan dialog dengan warga sebelum Machfud Arifin memilih wakil Wali Kota.
Menurut SAH yang juga Ketua Ikatan Notaris Indonesia, Pengwil Jatim, permasalahan yang dihadapi dan dikeluhkan warga Wonorejo ini ada 13 permasalahan, misalnya masalah surat ijo dan pendidikan. Setelah saya dialog dan saya telah menginventarisir keluhan warga, dan mengharapkan Wali Kota Surabaya kedepan bisa merealisasikan kebutuhan warga Wonorejo.
Ia juga menyampaikan, sebagaimana komitmen pak MA terhadap warga pemegang atau pemilik surat ijo. Beliau sudah mempunyai tekat bulat kemauan goodwill dari pemerintah untuk nantinya mudah-mudahan bisa bekerjasama dengan baik dengan anggota DPR untuk bisa melepaskan surat ijo itu, sehingga warga bisa mengajukan permohonan hak milik terhadap rumah yang sudah ditempati oleh para pemilik surat ijo selama bertahun-tahun bahkan sudah lebih dari 20 tahun.
Sementara mengenai pendidikan, SAH menuturkan, saya rasa menjadi hal yang sangat krusial dari tahun ke tahun, dan mudah-mudahan pak MA juga menjadikan ini sebagai skala prioritas untuk nantinya bisa mengatur mekanisme pendidikan, termasuk diantaranya rayonisasi dan penambahan jumlah sekolah dibeberapa Kecamatan, yang memang belum ada sekolah ditingkat SMA SMK Negeri, dan juga SMP Negeri yang belum ada. Sehingga itu akan menjadi skala prioritas untuk nantinya Wali Kota bisa bekerja sama dengan baik dengan pemerintah provinsi, supaya bisa mewujudkan keinginan masyarakat.
Masyarakat ini tidak tahu apakah ini kewenangan Wali Kota atau kewenangan Gubernur, yang jelas masyarakat menginginkan kemudahan, kesejahteraan, kemudian dalam hal pendidikan juga bisa dijangkau dengan harga murah, relatif ringan dan juga transportasi yang tidak terlalu jauh.
Pilihan warga Surabaya di Pilwali Surabaya 2020 menentukan kemajuan kota dan kemakmuran warga Surabaya untuk 5 tahun kedepan.
“Saya menghimbau kepada relawan SAH warga Wonorejo untuk memantapkan hati, karena kita tinggal beberapa hari lagi akan menentukan pilihan. Dan pilihan kita menentukan masa depan kota dan warga kota Surabaya sendiri. Dari apa yang baik ini ada 2 calon kandidat yang baik, tapi kita harus memilih yang paling baik. Dari beberapa kriteria baik-baik ini ternyata kita memiliki parameter dan parameter itu jatuh pada pak MA,” tegas SAH.
“Saya menganggap pak MA itu adalah pemimpin yang mandiri, pemimpin yang tidak tergantung pada instruksi pihak-pihak lain. Pak MA bisa mengambil keputusan, kemudian beliau cukup tegas dan berani mengambil resiko. Itu lah parameter-parameter yang kemungkinan saya menghimbau kepada warga Wonorejo khususnya untuk memantapkan hati pada tanggal 9 Desember 2020, menentukan pilihan coblos nomer 2,” ungkap SAH.
SAH juga mengajak, datanglah ke TPS, seperti antusiasme hari ini dimana warga banyak sekali ratusan mungkin ribu itu lebih datang ke acara deklarasi dukungan, agar itu bisa diaplikasikan di hari H tanggal 9 Desember. Jangan jadi Golput walaupun dalam kondisi pandemi Covid, tetapi tetaplah melaksanakan kewajibannya tetap mematuhi protokol kesehatan. (nald)
