
MetroTimes (Surabaya) — Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, selangkah lebih dekat pada dunia politik.
DPD Partai NasDem Surabaya akhirnya memunculkan nama Presiden Persebaya, Azrul Ananda (AA) sebagai bakal calon Wakil Wali Kota mendampingi Machfud Arifin (MA) di Pilwali Surabaya 2020.
Ketua DPD Partai NasDem Surabaya, Robert Simangunsong menyampaikan, bahwa nama Azrul Ananda dipilih, karena dianggap sebagai sosok muda, yang bisa membangun kota Surabaya mewakili anak-anak Milenial.
“Kita juga melakukan penilaian bukan hanya terhadap kader NasDem saja, tapi termasuk kader partai lain, dan tokoh masyarakat yang bisa mengangkat suara MA dan mampu mengangkat kehidupan masyarakat Surabaya,” terang Robert kepada wartawan di kantor DPD Partai NasDem Surabaya, Senin (27-7-2020).
Robert menambahkan, kita di NasDem melakukan penelitian termasuk survey yang dilakukan partai NasDem, tentu banyak yang bagus-bagus, tapi kita memilih yang terbaik yang bisa diterima oleh seluruh masyarakat, dan juga dapat diterima partai pengusung. Sehingga kita menjatuhkan pilihan ke Azrul Ananda.
Azrul Ananda adalah tokoh muda yang sangat populer di kalangan anak muda dan dia juga umurnya masih 43 tahun. Sehingga dikalangan milenial dia sangat populer. Apalagi dia selaku presiden Persebaya, dia juga presiden basket, dan dia juga pernah sebagai pemimpin media terbesar.
Azrul Ananda termasuk anak muda yang sukses, dari segi akademisi juga dia lulusan Universitas California, jadi lengkaplah apabila dia mendampingi MA tentu ada kelompok yang mewakili milenial dan kelompok yang mewakili orang-orang yang sudah mapan di wakili pak MA, teknokrat.
“NasDem hanya mengajukan satu nama, Azrul Ananda, karena ada surat resmi dari ketua tim pemenangan MA yang ditujukan kepada ketua partai, agar mengirimkan satu nama, bukan dua. Kalau ada yang bilang dua nama itu yang tidak koordinasi dengan partainya. Kalau koordinasi pasti dia tahu, ada surat dari sana minta satu,” papar Robert.
Partai NasDem, lanjut Robert, sudah ada komunikasi dengan yang bersangkutan. Kalaupun sebelumnya Azrul pernah mengemukakan tidak akan berkecimpung di dunia politik, namun bagi NasDem hal itu tidak akan menghalanginya.
“Dalam politik itu biasa. Ya berubah sewaktu-waktu. Kemarin iya, sekarang tidak. Atau sebaliknya. Sebenarnya ada dari kader dan tokoh agama yang kita godok dan kita survey. Tapi, nama Azrul yang terpilih,” pungkas Robert. (nald)