Metro Times (Purworejo) Ratusan para pencari kerja asal Kabupaten Purworejo rame – rame mendaftarkan diri untuk pergi bekerja ke luar negeri, khususnya Malaysia, minat ini semakin meningkat seiring membaiknya pandemi Covid-19 dan dibukanya kembali lowongan kerja. Bahkan, daftar antrean para pelamar kini panjang.
Hal itu mengemuka dalam acara Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang digelar oleh Dinas Perindustrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Dinperintransnaker) Kabupaten Purworejo bersama PT Dian Yogya Perdana Cabang Purworejo selaku Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), Selasa (6/12). Kegiatan berlangsung di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Cangkrep Purworejo diikuti 50 orang perwakilan CPMI dari total 140 CPMI yang akan diberangkatkan ke Malaysia dalam waktu dekat.
Kepala Cabang Purworejo PT Dian Yogya Perdana, Tri Marzuningsih, saat dikonfirmasi menyebut, sebanyak 140 CPMI yang akan diberangkan ke 2 Malaysia tersebut merupakan angkatan perdana yang melakukan pendaftaran dan proses seleksi pasca pandemi.
“Pada bulan Agustus 2022 kemarin kita juga memberangkatkan 17 orang ke Malaysia, tapi mereka itu merupakan CPMI yang sudah berproses sebelum pandemi. Jadi sudah seleksi, tapi karena ada pandemi jadi tertunda pemberangkatannya,” sebutnya.
Tri Marzuningsih menjelaskan, antusias para pencari kerja untuk ke luar negeri naik drastis seiring membaiknya pandemi Covid-19 dan kembali dibukanya lowongan kerja di beberapa perusahaan Para pencari kerja didominasi remaja perempuan yang baru saja lulus SMA atau SMK sederajat. Tujuan terbanyak yang dicari yakni negara Malaysia.
“Antusias sekarang ini malah lebih tinggi dari sebelum pandemi,” jelasnya.
Antusias itu, lanjutnya, terlihat dari banyaknya pencari kerja yang mendaftarkan diri mengikuti seleksi. Sementara jumlah peluang kerja masih terbatas.
“Kadang kita cuma membutuhkan 50-an atau seratus, tapi yang mendatfar bisa 200-an. Jadi memang daftar antreannya sekrang ini cukup panjang,” ujarnya.
Salah satu CPMI asal Desa Pasar Anom Kecamatan Grabag, Adea Putri (19), mengaku tertarik bekerja di luar negeri karena tergiur dengan tingginya gaji yang ditawarkan. Bersama sejumlah teman yang sama-sama baru lulus SMK, ia pun memutuskan untuk mendaftar di Pabrik Shin-Etsu yang bergerak di bidang industry elektronik.
“Risiko-risiko kerja di luar negeri si kita tahu, tapi nggak takut karena kita kan niatnya kerja membantu keluarga dan untuk masa depan diri sendiri. Yang penting kita sudah memiliki keterampilan dan bekal lain, kita juga procedural,” ucapnya. (dnl)