- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Guna mengenalkan kesenian dan makanan khas daerah seperti Surabaya. SD Al Falah Darmo Surabaya menggelar pameran pekan perayaan proyek, penguatan profil pelajar Al Falah, mengambil tema kearifan lokal, yaitu khas Surabaya, yang diadakan di halaman sekolah SD Al Falah Surabaya, Rabu (5/6/2024).

Kepala SD Al Falah Surabaya Ustadzah Yuni Wakhidah mengatakan, pameran penguatan pelajar Al Falah mengambil tema kearifan lokal yaitu khas Surabaya, berupa tradisinya, seninya, kemudian makanannya.

“Pameran yang digelar anak-anak kelas 2 dan kelas 3, yang sudah dipersiapkan mulai tiga pekan yang lalu, hingga hari ini kegiatan pameran,” terangnya.

ads

“Harapannya anak-anak SD Al Falah memahami bahwa kita perlu melestarikan budaya di sekitar kita, karena dengan melestarikan budaya bahwa kita juga mengetahui ada nilai-nilai atau norma-norma yang dianut di masyarakat. Contohnya tadi kita mengkolaborasikan Ludruk dengan pesan “Ayo Sholat Berjamaah”. Itu menanamkan kepada anak-anak, selain mengambil seni Ludruk disisi lain dapat diberikan penanaman moral,” tuturnya.

“Biasanya kalau kita melihat Ludruk ada pesan nilai moral yang diambil dari drama tersebut. Ini anak-anak mengambil dari Ayo Sholat,” imbuhnya.

Ustadzah Yuni juga mengucapkan, Kami sangat mengapresiasi, luar biasa Project yang dihasilkan oleh anak-anak ini. Dari seni yang mereka tampilkan, kami sebagai sekolah mengapresiasi dan luar biasa dengan anak kelas 2 (dua), siswa-siswa bisa menampilkan seni budaya dan kita bisa mengambil makna itu. Begitu juga seni Jula-Juli, ajakan bersekolah di SD Al Falah Surabaya, sangat bagus.

“Kami berharap anak-anak dari project ini ada nilai moral yang diambil dari Ludruk tadi itu adalah salah satu dimensi profil pelajar pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian yang kedua, selama mereka mengikuti Project itu mereka berkolaborasi dengan teman-teman, maka ada nilai gotong royong,” ujarnya.

“Semoga semua yang anak-anak dapat dari Project kali ini, anak-anak mendapatkan pengalaman yang bermanfaat dan bisa diterapkan di masing-masing anak,” pungkasnya.

Sementara Koordinator acara pameran Ustadz Anwar Rosadi mengatakan, Yang pertama tampilan Ludruk anak-anak, karena temanya kita kearifan lokal, jadi kita menampilkan seni Surabaya yang terkenal yaitu Ludruk. Maka anak-anak kita latih untuk menampilkan budaya asli dari Surabaya yaitu Ludruk.

“Alhamdulillah anak-anak tiga hari dilatih Ludruk sudah bisa. Yang kedua tema budaya, kita juga punya makanan khas yang ikut mendunia dari kedelai yaitu tempe. Makanya anak-anak kita latih olahan tempe, ada sari kedelai yang bisa kita lakukan untuk minuman sehat,” jelasnya.

Lanjutnya, Yang kita tanamkan ke anak-anak, supaya anak-anak mengenal budaya lokal kita. Punya budaya yang tidak kalah dengan budaya dari tempat lain. Dan kita punya makanan yang legendaris, makanan yang top, yaitu tempe. Dan tempe ini merupakan makanan yang bergizi tinggi yang protein tinggi. Terkenal mendunia, bukan hanya di Indonesia saja.

Menurut Ustadz Anwar, Di Ludruk itu banyak mengandung pesan, makanya kita sesuai dengan sekolah kita visi misi sekolah kita, akidah dan berakhlak. Kita tetap memasukkan visi misi sekolah. Yaitu tetap berdakwah lewat pendidikan. Jula-Juli tetap ada dakwahnya. Kita masukan nilai-nilai agama dalam budaya.

“Anak-anak biasa berbuat baik, lewat pantun Jula-Juli ajakan berbuat baik sehingga tidak terasa anak-anak terbawa dengan pantun-pantun. Dan Jula-Juli itu luar biasa, ini budaya yang sangat luhur yang sekarang mulai ditinggalkan oleh kebanyakan masyarakat, kita tanamkan lagi ke anak-anak supaya anak-anak mengenal budaya kita dengan baik,” imbuhnya.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!