Metro Times (Kendal) Program Rumah Sakit tanpa Dinding merupakan program unggulan dari Gubernur Jawa tengah dalam pelayanan kesehatan, mulai kuratif, prefentif, promotif dan rehabilitatif.
Keempat program tersebut harus sinergi namun yang terjadi selama ini Rumah Sakit fokusnya hanya di program kuratif atau pengobatan, padahal Rumah Sakit memiliki Sumber Daya Manusia yang banyak dan mumpuni dalam ilmunya dan harus dimanfaatkan untuk menggarap pelayanan lainnya, seperti preventif dan rehabilitatif.
“Keempat program tersebut tidak boleh ada sekat atau dinding lagi, Inilah yang dimaksud Rumah Sakit tanpa dinding,” kata Wakil Diretur Pelayanan RSUD dr H Soewondo Kendal dr Rohmat, saat berada diacara Car Free Day yang digelar Pemda Kendal di Stadion Kebondalem Kendal, Minggu (07/4).
Dalam Program Rumah Sakit tanpa Dinding nantinya pihak rumah sakit akan bekerjasama dengan puskesmas untuk turun menjangkau masyarakat untuk memberikan program promotif dan prefentif. Selain sosialisasi atau memberikan penyuluhan, juga untuk untuk mencari kasus-kasus penyakit yang dialami oleh warga yang nantinya akan dicarikan problem solvingnya.
“Pihak rumah sakit akan turun ke masyarakat guna menemukan orang-orang yang menderita penyakit, seperti TB Paru atau anak yang mengalami gangguan gizi atau penyakit lainnya, sehingga bisa segera ditangani,” ujarnya.
.
Dikatakan, program preventif dan kuratif sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sehingga rumah sakit hanya berusaha membantu untuk program preventif dan promotif.
“Rumah sakit membantu Dinas Kesehatan supaya upaya penanggulangan terhadap kasus-kasus penyakit di masyarakat lebih cepat ditangani,” katanya.
Selain mensosialisasikan Program Rumah Sakit Tanpa Dinding di Stan yang dibangun ditengah acara Car Free Day, Dr Rohmad juga menjelaskan dibangunnya STAN Rumah Sakit Dr Suwondo Kendal diacara tersebut guna memberikan pelayanan pemeriksaan status gizi anak dan konsultasi gizi untuk mencegah stanting pada anak kepada masyarakat.
Pelayanan yang diberikan di antaranya konsultasi gizi, timbang badan dan ukur tinggi badan bagi anak di bawah usia dua tahun.
“Pada CFD kali ini merupakan edukasi untuk cegah stanting, karena cegah stanting saat ini merupakan program nasional, sehingga rumah sakit harus ikut membantu program pemerintah untuk mengatasi stanting,” katanya.
Car Free Day yang digelar kali ini memang banyak dimanfaatkan beberapa instansi untuk sosialisasi dan penyuluhan, seperti yang dilakukan oleh RSUD dr. Soewondo Kendal.(Gus)