- iklan atas berita -

 

Metro Times (Sidoarjo) – Lapas Sidoarjo membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak berarti menghentikan laju kreativitas. Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan memberikan bekal kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) wanita, Lapas Sidoarjo menyelenggarakan pelatihan batik yang bekerja sama dengan CV Sari Kenongo, perusahaan lokal yang dikenal dalam industri batik.

Pelatihan ini didukung penuh oleh Kalapas Sidoarjo, Sugeng Hardono, yang menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Sidoarjo untuk membekali WBP dengan keterampilan yang dapat berguna saat mereka kembali ke masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa para WBP wanita memiliki kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri, meski berada di dalam penjara. Pelatihan batik ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan nilai budaya yang kaya,” ungkap Sugeng Hardono.

Pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi WBP wanita untuk mendapatkan penghasilan setelah bebas nanti, sekaligus memperkenalkan mereka pada seni batik yang merupakan warisan budaya Indonesia. CV Sari Kenongo sebagai mitra pelatihan memberikan materi secara mendalam, mulai dari teknik dasar hingga proses pewarnaan dan motif batik.

ads

Melalui program ini, Lapas Sidoarjo tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga wadah pengembangan kreativitas dan potensi diri, membuktikan bahwa penjara tidak selalu berarti akhir dari kesempatan untuk berkarya dan berkontribusi pada masyarakat.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!