MetroTimes (Surabaya) – DPW Partai Ummat Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Konsolidasi dan Pemetaan Pemenangan Pemilu 2024 di Hotel Namira Surabaya, Minggu (25/6/2023).
Rapat Konsolidasi ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Ummat, Ridho Rahmadi bersama Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasional (BPPN) Taufik Hidayat, dan Ketua DPW Partai Ummat Jawa Timur, Sardjono Budi Santoso.
Ketua Umum (Ketum) Partai Ummat Ridho Rahmadi optimis dapat merebut suara sebanyak 65 persen untuk DPR RI.
Ridho Rahmadi mengungkapkan,
Kita berkumpul pada hari ini, berdiri dengan tegak di hadapan rakyat Indonesia, kita adalah peserta pemilu 2024. Dan Nomer 24 ini hanya Allah yang mampu membuat skenario ini, karena tujuannya hanya satu semata ridho Allah semata, maka kita akan menyatu, walaupun kita akan berbeda jalan yang ditempuh.
“Jadi mari kita songsong perjuangan kedepan. Sekali lagi ini hanya sebagai bentuk pembuktian terhadap Allah SWT. Kita ingin menempuh jalan ini, perjuangan intra parlemen untuk tegakkan keadilan dan lawan kezaliman,” ujarnya didepan Bacaleg DPR RI dari Jawa Timur.
Ridho Rahmadi juga menuturkan, Yang pertama kita perkuat niat kita, hanya untuk menolong agama Allah. Kalau kita menolong agama Allah maka Allah akan menolong kita, bukan kedudukan kita. Kita pegang tauhid kita, kita pegang keimanan kita, karena itu akan perkuat perjuangan kita. Tanpa itu kita akan merasa putus asa, akan merasa berat sejak hari pertama kalau tujuannya tidak benar, karena tujuannya hal-hal yang sifatnya materialistis
Sementara Keyakinan Ridho Rahmadi optimis dapat merebut suara sebanyak 65 persen untuk DPR RI. itu bukan tanpa sebab. Dia melihat banyak partai lain bergabung dengan partai Ummat sehingga tidak salah dia optimis dapat suara untuk DPR RI.
“Beberapa fakta migrasi yang kita lihat, seluruh pengurus kita berasumsi minimal ya 65 persen,” sambungnya.
Lebih lanjut, dikatakannya bahwa 65 persen suara tersebut bukan hanya suara PAN saja, namun ada juga dari partai lain dan pemilih yang golput.
“Dari proyeksi tadi kita kan berasumsi minimal 65 persen dari PAN kemudian ada juga dari partai lain, kemudian juga dari golput, dari situ proyeksinya,” jelasnya.
Ia pun menegaskan, merupakan sesuatu yang wajar jika pendukung PAN bermigrasi dan justru pindah ke Partai Ummat yang merupakan perahu baru Amien Rais.
“Pak Amien Rais pendiri PAN, kalo kader dan pendukung pak Amien Rais itu migrasi ke perahu yang baru ya wajar,” pungkasnya.
(nald)
