Metro Times (Semarang) – Posko pemenangan caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Jawa Tengah I (Kota Salatiga, Kota Semarang, Kab. Semarang, Kab. Kendal) Nomor 8, Ronaldo Dwi Saputro, SM di ruko komplek Stadion Citarum, Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang ditutup oleh oknum, Kamis (30/12) malam.
Tak hanya berhenti disitu, 5 baliho yang yang terpasang disepanjang jalan MT. Haryono Semarang juga hilang, dirusak bahkan dicuri orang tak dikenal (OTK). Atas insiden tersebut sangat disayangkan oleh tim sukses dan relawan Ronaldo.
Ketua tim pemenangan Caleg DPR RI Nomor 8, Ronaldo Dwi Saputro dari PSI Dapil Jateng I (Kota Semarang, Kota Salatiga, Kab. Semarang dan Kab. Kendal), Johny Rajawan menuturkan, pihaknya telah menyewa ruko di komplek Stadion Citarum untuk dijadikan posko pemenangan sudah ditempati sejak Jumat, 24 November 2023 lalu. Namun tidak tau entah kenapa, tiba-tiba ada pihak yang merasa terganggu dengan hadirnya caleg muda asal Kota Semarang itu, lalu ditutup begitu saja.
“Posko kami ditutup oleh oknum, pada Kamis (30/12) malam. Mungkin ada beberapa pihak yang merasa terganggu dengan hadirnya Mas Ronaldo sehingga melakukan hal-hal yang kurang terpuji,” ucap Bang Jon, sapaan akrab Johny Rajawan kepada awak media di sebuah kafe di Kota Semarang, Senin (4/12).
Bang Jon menuturkan, Mas Ronaldo itu kan news comer (Pendatang baru), anak kemarin sore, masih muda, umurnya saja baru 23 tahun, pengalaman politiknya masih minim, masih belajar. Kenapa harus ditakuti, kenapa harus resah dengan hadirnya mas Ronaldo, takut kesaing apa?
“Mestinya mereka tak perlu risau, tak perlu terganggu dengan hadirnya mas Ronaldo. Mari kita bermain fair, sportif, mengedepankan kesantunan. Politik santuy dan santun,” ujar Jon
Bang Jon menegaskan, meski caleg jagoanya didzolimi, dirinya mengajak semua pihak untuk menciptakan suasana yang damai demi terwujudnya pemilu yang demokratis dan berkualitas. “Saya mengajak seluruh relawan Ronaldo dan kader PSI tidak bersikap reaktif, tetap sabar dan santun dan meminta semua pihak secara bersama-sama berpolitik saling menghormati, tidak anarkis, menciptakan suasana yang kondusif agar pemilu 2024 berjalan nyaman, aman, damai dan sukses serta melahirkan pemimpin, wakil rakyat yang berkualitas dan berintegritas,” tegasnya
Pria yang berkulit hitam itu juga meminta kepada pihak yang menutup posko pemenangan dan merusak atau mencuri baliho mas Ronaldo tidak mengulangi kejadian serupa. “Tidak ada lagi perilaku menutup posko, mencabut atau merusak baliho dan atribut lain (dari) peserta pemilu 2024,” pintanya
Sementara itu, relawan Caleg DPR RI dari PSI Nomor 8, Ronaldo Dwi Saputro, Ricko Kableru membeberkan, pihak pengelola gedung meminta Bawaslu dan beberapa orang untuk hadir disana dan mereka menghubungi dirinya agar baliho yang terpasang di depan ruko untuk posko pemenangan Ronaldo ditutup pakai MMT karena alasan tempat tersebut tidak boleh di pakai untuk kepentingan politik namun sangat disayangkan kenapa dari awal waktu perjanjian sewa tidak disampaikan kepada dirinya.
“Awalnya semuanya baik-baik saja, sampai tempat itu kami branding dari awal sampai selesai baik-baik saja, namun sekitar 3-4 hari kemudian baru saya di panggil pengelola menyampaikan bahwa bang tolong kami dan mohon kami dibantu karena pihak kami ditelpon dari pihak lain agar PSI tidak jadi memakai tempat itu untuk posko kemenangan Caleg DPR RI dari PSI, mas Ronaldo. Ternyata keesokan harinya ada kegiatan piala walikota di Stadion Citarum,” terang Ricko
Ricko melanjutkan, mulai memasuki masa kampanye per tanggal 28 November 2023 lalu, dirinya bersama relawan lainya memasang baliho Ronaldo dibeberapa titik di Kota Semarang.
“Kita pasang ratusan baliho di Kota Semarang. Namun yang banyak hilang disepanjang jalan MT. Haryono Kota Semarang, pantauan kami yang hilang ada lima baliho,” tutur Ricko. (af).