MetroTimes (Lamongan) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terimakasihnya pada Presiden RI Joko Widodo yang berkenan menyempatkan berdialog langsung dan mendengarkan keluh kesah nelayan di Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong, Kabupaten Lamongan, Kamis (6/5/2021).
Bahkan Presiden Joko Widodo menjanjikan bahwa masalah nelayan Brondong khususnya terkait pendangkalan di pelabuhan akan diselesaikan dalam waktu dua bulan hingga tiga bulan ke depan.
“Terima kasih Bapak Presiden, atas perhatiannya pada nelayan Jawa Timur, khususnya Brondong, Lamongan. Semoga menjadi pengungkit peningkatan kesejahteraan nelayan Brondong dan peningkatan sektor perikanan Jatim,” kata Khofifah.
Lebih lanjut mantan anggota DPR RI empat periode ini menyebutkan bahwa sektor perikanan menjadi sektor penting yang menopang ekonomi Jawa Timur. Bahkan menjadi sektor yang bisa survive ketika gempuran pandemi menyerang.
“Sektor perikanan menjadi sektor yang relatif tidak terdampak pandemi covid-19. Nilai tukar nelayan kita termasuk yang tumbuh positif di tengah pandemi covid-19. Untuk itu dengan perhatian Bapak Presiden, kami yakin bahwa nantinya akan menjadi pendorong peningkatan perikanan Jatim,” tambah Khofifah.
Pasalnya produksi tangkapan ikan dari Brondong ini luar biasa untuk Jatim. Bahkan hasil tangkapannya kerap menjadi komoditas untuk diekspor ke negara tetangga. Jika sarana dan prasana semakin memadai maka tentu akan menunjang peningkatan kualitas dan kuantitas tangkapan ikan.
Pada tahun 2020 lalu misalnya, sektor perikanan budidaya di Lamongan mampu menghasilkan sebesar 59.728,16 ton. Sementara dari sektor perikanan tangkap, pada tahun 2020 lalu kabupaten tersebut mencatatkan produksi sebesar 76.692,96 ton.
Sebagaimana diketahui bahwa Presiden Joko Widodo melakukan rangkaian kunjungan kerja di Jatim. Titik pertama yang dituju oleh Presiden Joko Widodo adalah PPDI Brondong Lamongan. Gubernur Khofifah Indar Parawansa secara khusus mendampingi kunjungan Presiden tersebut.
Di lokasi itu, Presiden Joko Widodo yang juga didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menggelar dialog terbuka dengan nelayan. Ia mendengarkan keluhan dan masukan para nelayan satu per satu.
Presiden Jokowi juga menyempatkan diri meninjau sarana dan prasarana fasilitas perikanan yang tersedia bagi para nelayan di sana. Kemudian Presiden Jokowi juga berdialog dengan perwakilan nelayan setempat untuk mendengarkan keluh kesah yang dialami para nelayan.
“Kondisi nelayan di sini tidak ada masalah dan bisa melaut seperti biasanya tetap normal, dan hasilnya juga normal,” Kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya usai meninjau PPDI Brondong dan berdialog dengan perwakilan nelayan setempat.
Presiden Jokowi mengungkapkan, bahwa nelayan setempat mengeluhkan atas adanya pendangkalan di beberapa lokasi pada pelabuhan tersebut. Selain itu juga terkait lampu haluan yang dirasakan kurang tinggi, sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi berjanji akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut sehingga dapat mendukung aktivitas dan bermanfaat bagi para nelayan setempat.
“Tadi ada keluhan mengenai pendangkalan di pelabuhan di dua lokasi yang dimintakan untuk dikeruk. Saya sampaikan nanti dua tiga bulan akan segera dilakukan pengerukan termasuk juga lampu haluan untuk ditinggikan dan diperbaiki,” terangnya.
“Sudah saya sanggupi dan kita harapkan beberapa perbaikan tadi nanti bisa meningkatkan perbaikan kesejahteraan nelayan karena akan mempermudah aktivitas berlabuh dan bongkar (hasil tangkap),” lanjut Presiden Jokowi. (nald)