Metro Times (Purworejo)-Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah saat ini sedang bergerak menuju darurat sampah. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Desa Jetis Kecamatan Loano saat ini sudah kelebihan kapasitas/overload karena produksi sampah di daerah hampir mencapai 70 ton perhari.
“Terkait sampah kita saat ini sedang menghadapi persoalan serius. Sampah yang dihasilkan di Purworejo sudah hampir 70 ton perhari, TPA sudah overload,” Ketua Komisi II DPRD Purworejo, Alipman Safi’i, Selasa (7/1).
Komisi II, pada Selasa siang tadi meninjau langsung kondisi TPA Jetis. Dalam kunjungan itu terungkap sejumlah persoalan yang harus mendapat penanganan secepatnya. Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini pun mendukung wacana Dinas Lingkungan Hidup Purworejo yang hendak mengolah sampah menjadi bahan bakar pembuatan semen.
“Pertama disana mengalami kekurangan alat berat karena memang produksi sampah di Purworejo cukup tinggi. Lalu alat pembakar, karena sampah di TPA tidak boleh dibakar begitu saja. Berikutnya muncul dorongan dari warga agar ada upaya relokasi TPA ke tempat lain,” kata dia lagi.
Alipman berharap Dinas Lingkungan Hidup segera menindaklanjuti rencana kerjasama dengan salah satu perusahaan semen tersebut. Dengan kerjasama sama itu ia yakin persoalan sampah di Purworejo akan teratasi.
Ia menjelaskan bahwa jika kerjasama itu terjalin sampah-sampah yang dihasilkan di daerah ini akan digiling hingga berbentuk serbuk. Selanjutnya serbuk sampah itu akan diolah menjadi bahan bakar dalam produksi semen.
“Bukan hanya persoalan sampah, dengan kerjasama itu kita berharap akan ada sumbangsih untuk PAD (pendapatan asli daerah). Kami mendukung sekaligus mendorong agar Dinas Lingkungan Hidup segera menjajaki rencana kerjasama itu,” ujarnya lagi.
Alipman menambahkan, sejatinya saat ini sudah ada upaya pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan sampah di Purworejo. Berbagai langkah pemanfaatan sampah sudah berlangsung selama ini. Kendati demikian hal itu belum cukup mampu mengurangi tumpukan sampah yang kian hari kian tinggi.
“Di sana sudah dibangun rumah maggot itu bagus. Maggot sangat baik untuk pakan ternak terutama unggas. Ada juga kegiatan pemanfaatan yang lain, tapi tetap belum maksimal untuk mengurangi volume sampah di sana. Maka kita butuh upaya lain agar volumenya bisa dikurangi,” demikian kata Alipman.
Untuk mewujudkan rencana pengolahan sampah menjadi bahan bakar pembuatan semen dibutuhkan lahan. Komisi II DPRD Purworejo siap mendukung pemerintah daerah untuk melakukan pengadaan lahan. (tyb)