MetroTimes (Surabaya) – KAI Daop 8 terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian _Sustainable Development Goals_ (SDGs) dengan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dalam berbagai operasional. Salah satu penggunaan teknologi tersebut ialah penerapan sistem _Face Recognition Boarding Gate_ (FRBG) yang menggantikan penggunaan tiket kertas saat proses boarding, yang tentunya hal ini dapat mengurangi penggunaan limbah kertas dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Manajer Humas KAI Daop 8, Luqman Arif mengatakan, adanya penggunaan _Face Recognition_ ini memiliki nilai keuntungan bagi para pelanggan maupun perusahaan. Diantaranya ramah lingkungan, mempercepat, serta memudahkan pelanggan KA saat melakukan boarding. Layanan _Face Recognition Boarding Gate_ hadir di Daop 8 Surabaya mulai 10 Maret 2023 yang diawali di Stasiun Surabaya Gubeng, kemudian di Stasiun Malang pada 12 Maret 2023, dan di Stasiun Surabaya Pasarturi pada 23 Mei 2023.
“Penerapan _Face Recognition_ mempermudah proses boarding dan mengurangi antrean, terutama saat periode ramai atau _peak season,_ maupun momen libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 mendatang,” ujar Luqman.
Dikatakannya, periode 1 Januari hingga Oktober 2024, tercatat sebanyak 1.010.531 pengguna _Face Recognition_ yang tersedia di 3 stasiun besar wilayah Daop 8, yakni Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Surabaya Pasar Turi, dan Stasiun Malang. Sementara itu, pada tahun 2023 terdapat 578.280 pelanggan yang telah menggunakan layanan _Face Recognition Boarding Gate_ di wilayah Daop 8 Surabaya.
“Terhitung sebanyak 1.591.811 pelanggan yang telah menggunakan layanan _Face Recognition Boarding Gate_ di Daop 8 Surabaya mulai Maret 2023 hingga Oktober 2024,” ujarnya.
Bagi calon pelanggan yang ingin menggunakan fasilitas _Face Recognition Boarding Gate_ ini, harus melakukan registrasi di awal yang berlaku untuk seterusnya. Calon pelanggan bisa melakukan registrasi di stasiun yang memiliki layanan FRBG dan nantinya ada petugas yang akan membantu proses tersebut.
Selain itu, calon pelanggan juga bisa melakukan pendaftaran melalui aplikasi Access by KAI, berikut caranya :
1. Buka tab menu akun pada Access by KAI;
2. Pilih menu Registrasi _Face Recognition_ ;
3. Bacalah syarat dan ketentuan registrasi dan klik “Setuju” setelah memahami;
4. Periksa kembali data diri seperti Nama Lengkap, NIK, dan Tanggal Lahir. Klik “Foto Selfie” untuk melengkapi proses verifikasi;
5. Ikuti ketentuan pengambilan foto selfie yang benar. Klik “Ambil Foto KTP” untuk mengambil foto selfie;
6. Setelah foto selfie dan data diri sudah lengkap dan sesuai, klik “Daftar Sekarang” ;
7. Konfirmasi data yang diberikan, lalu klik “Ya, Daftar” untuk menyelesaikan pendaftaran;
8. Proses registrasi berhasil dan selesai.
“Dengan adanya _Face Recognition,_ pelanggan cukup melakukan pemindaian wajah di gate boarding. Jika identitas diri, data tiket dan syarat lainnya telah sesuai maka secara otomatis pintu boarding akan terbuka,” kata Luqman.
Luqman juga menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur _Face Recognition_ yang dipergunakan oleh KAI karena sudah mengimplementasikan sistem manajemen keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.
“Data nama, NIK, dan foto pelanggan akan disimpan pada infrastruktur KAI dan hanya dipergunakan untuk proses boarding menggunakan _Face Recognition Boarding Gate._ Data tersebut akan disimpan dalam waktu satu tahun, setelah itu akan dihapus otomatis secara sistem,” katanya.
“Melalui inovasi ini, harapannya KAI tidak hanya memudahkan perjalanan pelanggan, tetapi juga turut serta mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan limbah kertas yang sejalan dengan target SDGs,” tutup Luqman.
(nald)