
Metro Times (Purworejo) Pabrik Bulu Mata yang berada di Winong Lor Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo tersebut mendapat kunjungan dari istri calon presiden pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Kedatangan Atikoh disambut gembira oleh ratusan karyawan serta pemilik pabrik Cipto Waluyo dan Istri.
Menurut Cipto, Sejak pabriknya berdiri pada tahun 2012, Ia Bersama Istri menempuh jalan berliku tatkala dalam merintis Pabrik Bulu Mata Srikandi. Namun berkat kegigihannya, dalam waktu 11 tahun, Cipto telah membawahi lebih dari 1.000 pekerja bahkan mendunia.
Meski demikian kata Cipto, rasa bangganya selalu ada ditambah lagi dengan kedatangan Ibu Siti Atikoh Supriyanti pada Kamis (28/11/2023). Ratusan pegawai yang sedang bekerja membuat bulu mata palsu pun tersita perhatian dan langsung meraih ponsel untuk mengabadikan momen itu.
“Saya merasa bangga sekali, terhormat, kerawuhan Bu Siti Atikoh. Semoga membawa keberkahan,” ucap Cipto menyapa istri calon Presiden RI 2024 Ganjar Pranowo itu.
Atikoh kemudian didampingi Cipto berkeliling menyapa ratusan buruh. Mereka terbagi ke sejumlah tahapan. Atikoh pun kagum dengan ketelitian para pegawai saat menyusun helaian rambut menjadi bulu mata palsu.
Selama mendampingi, Cipto menyampaikan bahwa Pabrik Bulu Mata Srikandi saat ini memiliki total 1.000 karyawan. Sebagian bekerja di pabrik, sebagian lagi memberdayakan kelompok ibu-ibu rumahan.
“Ini pemberdayaan ekonomi kerakyatan luar biasa, terutama (ibu-ibu) yang (bekerja) di rumah. Mereka bisa menyeimbangkan tugas sebagai ibu, tapi mereka tetap memiliki sumbangsih perekonomian di rumah,” ucap Atikoh.
Mantan Ketua Dekranasda Jawa Tengah itu menuturkan, karya anak bangsa ini patut dibanggakan. Selain karena sudah diekspor dan mendunia, dampaknya juga bagus.
“Jadi potongan rambut yang asalnya dibuang begitu saja ternyata punya edit value yang tinggi. Limbah tapi punya nilai produktif dan ekonomi tinggi. Sangat kita support karena zero waste,” tegasnya.
Di kesempatan itu, Atikoh berpesan pada buruh yang mayoritas perempuan. Utamanya agar bahagia dan sehat. “Kalau kita ingin negara tangguh dan hebat, maka perempuan-perempuannya harus bahagia, merdeka. Merdeka dalam menentukan sikap, merdeka dalam mencari pendidikan, merdeka dalam menentukan arah politik,” tandasnya.(dnl)