Metro Times (Purworejo) Wisata belanja oleh-oleh khas Purworejo yang dikemas dalam even bertajuk Belanja Produk (Beduk) Purworejo sukses digelar oleh Paguyuban Muda Ganesha (MG) selama 2 hari, Kamis-Jumat (5-6/5/2022), di kompleks SMA Negeri 1 Purworejo. Sejumlah pengunjung dan pelaku UMKM yang terlibat berharap even serupa dapat kembali digelar atau menjadi agenda rutin tahunan.
Selama 2 hari, ribuan pengunjung silih berganti menyambangi stand-stand yang menawarkan aneka produk lokal Purworejo. Mulai dari kuliner, kerajinan, hingga pertanian dan peternakan. Wajar saja, para pedagang pun laris manis dan meraup untung fantastis mencapai jutaan rupiah.
Pedagang Sate Winong, Prawoto (52), salah satunya. Bahkan, pemilik warung sate di wilayah Kelurahan Mranti Kecamatan Purworejo itu mengaku kewalahan melayani pembeli. Setiap harinya, ia mampu menghabiskan ratusan tusuk sate dari 3 ekor kambing yang disembelihnya sendiri.
“Ini masih siang saja sudah habis 3 ekor kambing, ramai sekali yang beli. Hari pertama kemarin juga habis 3 kambing. Biasanya hari-hari biasa kalau di warung cuma habis 1 ekor kambing,” kata Prawoto saat mengemasi lapaknya di dekat Aula SMA N 1 Purworejo.
Kondisi serupa disampaikan oleh pemilik kedai Miss Rempah, Hantoro. Ia mengaku, beragam varian wedang atau minuman segar dan kuliner berbahan rempah yang diraciknya bersama sang istri, Prasasti Pratma Keswari, tak putus pembeli.
“Kemarin hari pertama terjual ratusan cup meskipun acara belum habis, malah belum sampai sore kita sudah tutup karena sudah terlalu lelah melayani pesanan. Alhamdulillah hari kedua ini lebih banyak,” ujarnya.
Hantoro melihat, sejumlah pedagang lain juga laris manis. Ia pun menilai, even serupa layak kembali digelar karena cukup membantu promosi dan pemasaran UMKM.
“Saya lihat dan tanya-tanya sama yang stand Geblek dan Dawet Ireng itu juga luar biasa penjualannya. Jadi ya layak kalau mau digelar lagi. Tidak harus pas libur lebaran, bisa saja misalnya pas libur akhir tahun,” ujarnya.
Beduk Purworejo resmi ditutup oleh Ketua Umum MG, Dwi Wahyu Atmaji MPA, pada Jumat (6/5) sore. Penutupan dirangkai dengan pengumuman hasil penilaian stand terbaik dan sejumlah perlombaan.
Dalam sambutannya, Dwi Wahyu Atmaji mengaku senang atas banyaknya respons positif dari masyarakat. Apalagi, sebagian mereka meminta agar even serupa dirutinkan.
“Selama dua hari ini kami banyak mendengar, acara semacam ini agar jadi rutinan, terutama dari peserta Beduk Purworejo. Insya-Allah kami teman-teman MG, termasuk yang dari luar kota, siap untuk kembali memfasilitasi,” katanya.
Mantan Sekretaris Kementerian PANRB ini juga mengaku bangga karena hampir seluruh produk unggulan khas Purworejo laku. Hal itu menunjukkan tingginya kecintaan masyarakat terhadap produk lokal sekaligus memacu kepada pelaku UMKM untuk terus berinovasi dalam memasarkan produknya.
“Stand tervaforit ternyata kambing dan terlaris geblek yang menjadi ikon Purworejo. Ini juga memotivasi generasi muda kita untuk mencintai geblek bukan hanya dengan menikmati, melainkan memproduksi dengan inovasi-inovasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Beduk Purworejo menjadi salah satu bentuk kepedulian MG untuk membangkitkan UMKM Purworejo yang terdampak serius Pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir. Even ini diharapkan mendorong para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya sehingga mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
“Ini melanjutkan tradisi MG untuk terus peduli terhadap masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Beduk Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo ST MSi, menyebut ada sebanyak 49 stand yang terlibat, termasuk stand Forum UMKM dari 16 kecamatan. Menurutnya, kendati digelar dengan persiapan waktu yang cukup terbatas, sejumlah target dan tujuan penyelenggaraan dapat terpenuhi.
Menanggapi permintaan untuk menjadikan even rutin, ia memberikan apresiasi dan akan bahan evaluasi bersama MG.
“Selain membantu promosi dan pemasaran produk UMKM, ini juga menjadi wahana komunikasi yang strategis, baik bagi siswa dengan alumni maupun alumni dengan para pelaku UMKM,” sebutnya. (dnl)