Shanghai, CNN Indonesia — Tiongkok akan menerbitkan daftar tempat ibadah keagamaan legal dalam upaya mengidentifikasi kelompok yang tidak diijinkan sebagai bagian dari langkah “mengatasi kegiatan keagamaan ilegal”.
Kantor berita Xinhua mengutip direktur Administrator Negara untuk Urusan Agama Wang Zuoan yang mengatakan bahwa nama dan alamat “seluruh tempat agama Budha dan Tao” akan diterbitkan dalam dua tahun.
Xinhua tidak menyebut tempat untuk agama lain tetapi mengutip Wang yang menyatakan bahwa informasi ini akan membantu menghentikan kegiatan keagamaan ilegal di tempat yang tidak diijinkan.
Kebijakan pemerintah Tiongkok terhadap agama melunak dalam beberapa dekade terakhir, dan masyarakat diijinkan beribadah di tempat-tempat yang telah mendapat ijin yang diwajibkan berkotbah dan mempraktekkan kesetiaan pada pemerintah.
Meski ada peraturan ini, gerakan keagamaan yang tidak diijinkan yang disebut pemerintah sebagai kultus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan pemerintah semakin aktif mencoba menghentikan perkembangannya.
Tahun ini satu pengadilan menjatuhi hukuman penjara kepada 21 anggota kelompok agama Quannengshen yang dilarang dan mengeksekusi mati dua anggotanya setelah mereka dituduh membunuh seorang perempuan.
Beijing juga tetap melarang gereja falun Gong, yang menjadi penentang paling terbuka terhadap Partai Komunis Tiongkok.
Pesan anti-kelompok kultus tersebar luas di papan pengumuman di sejumlah pemukiman kota, dan kecurigaan ini bisa berkembang ke agama dunia.
Pemerintah Tiongkok terlibat pertikaian panjang dengan Vatikan mengenai siapa yang berhak menunjuk uskup-uskup Katholik, dan dalam beberapa bulan terakhir sejumlah pejabat memutuskan untuk menyingkirkan tanda salib dari gereja Kristen dan melarang simbol-simbol agama itu.
Pemerintah Tiongkok lebih curiga terhadap Islam, dan mencoba melarang praktek-praktek agama Islam di wilayah otonomi Xinjiang.
Pemerintah juga mencoba menekan kegiatan politik di kalangan Budha Tibet.
Beijing menggambarkan perlawanan atas kekuasannya di kalangan Muslim dan masyarakat Budha Tibet dipengaruhi oleh kekuatan asing yang mencoba memecah Tiongkok, dan membeka kebijakan keagamannya sebagai cocok untuk “penganut agama yang pantas”.
(yns)