
METRO TIMES ( Ambon) Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Provinsi Maluku tetap memperlihatkan pertumbuhan yang solid pada triwulan IV 2024, yakni tumbuh sebesar 6,53% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 6,24% (yoy).
Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02% (yoy) pada triwulan laporan,” ,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Maluk, M. Latif melalui press releasi yang diterima media ini di Ambon, Jumat (7/2/2025).
Menurut Latif, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Maluku pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,34 % (yoy), meningkat dari tahun sebelumnya yang tumbuh 5,21 % (yoy).
Peningkatan kinerja konsumsi RT disebabkan oleh masuknya momen HBKN Nataru, pemilihan kepala daerah serentak, serta terselenggaranya agenda ceremonial seperti wisuda pada beberapa perguruan tinggi yang secara sektoral juga turut mendukung kinerja LU perdagangan besar dan eceran.
Komponen PMTDB menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,72 % (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 0,68 % (yoy).
Pertumbuhan pada komponen PMTDB didorong oleh realisasi belanja modal bangunan APBN serta realisasi belanja modal non bangunan APBN yang mengalami peningkatan pada Triwulan IV 2024.
Dari sisi lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku didukung meningkatnya kinerja LU Administrasi Pemerintahan yang dipengaruhi oleh peningkatan realisasi belanja APBN di Triwulan IV 2024.
Pertumbuhan ini sejalan dengan realisasi belanja modal dan belanja pegawai APBN yang meningkat.
Di tengah ketidakpastian global yang dapat menjadi risiko ke depan, Bank Indonesia memandang setidaknya terdapat tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku ke depan.
Pertama, pentingnya upaya menjaga daya beli masyarakat sebagai motor utama perekonomian Provinsi Maluku melalui berbagai upaya pengendalian inflasi, khususnya komoditas pangan.
Kedua, optimalisasi realisasi anggaran belanja pemerintah. Ketiga, mendorong percepatan implementasi digitalisasi ekonomi di seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung kelancaran transaksi perdagangan.