Metro Times (PURWOREJO) Warga Desa Wadas Kecamatan Bener, Purworejo, mulai merasakan dampak buruk dari aktivitas penambangan batu andesit yang berlangsung di wilayah tersebut.
Pada Sabtu (23/11) banjir dan longsor terjadi di desa tersebut. Tak ada korban jiwa namun bencana itu mengakibatkan kerugian material serta mengganggu fasilitas umum di wilayah tersebut.
Siswanto, salah seorang warga Wadas menduga kuat bahwa banjir lumpur dan longsor ini terjadi akibat proyek penambangan batuan andesit di desanya. Peristiwa itu diabadikan warga setempat dalam bentuk video tersebar luas melalui instagram @wadas_melawan.
Terlihat dalam video itu banjir sore itu membawa material lumpur, batu, serta kayu hingga menimpa salah satu motor milik warga. Batu-batu berbagai ukuran berserakan di jalan-jalan dusun Kaligendol.
“Setelah hujan angin reda, warga keluar rumah melihat situasi. Dari situ, banjir bandang itu melongsorkan tanah dan menimbun motor. Batu-batu berserakan di jalanan,” sebut Siswanto.
Tak hanya Kaligendol, di Dusun Karang longsor mengakibatkan dua rumah warga rusak. Selain itu banjir lumpur pun menimpa jalanan di Dusun Winong.
Menurut Siswanto longsor serta banjir ini diduga disebabkan oleh hilangnya vegetasi di atas bukit Wadas akibat aktivitas pertambangan.
“Kami akan terus melawan, sebab dengan melawan kami tak pernah sepenuhnya kalah!,” tulis caption akun instagram @wadas_melawan
Lokasi kejadian dalam video disebutkan berada di Dukuh Kaligendol ini tepat berada di bawah bukit yang sedang ditambang oleh untuk keperluan Proyek Strategis Nasional Bendungan Bener.
“Kalian pasti menganggap kehidupan kami sekarang begitu nyaman. Tak usah banyak bicara, lihat video di postingan ini. Jalan manusia menjadi jalur air berlumpur lengkap dengan material tambang brengsek itu, kayu, lumpur, batu, dan tentu dengan laju yang sangat deras,” demikian caption dalam postingan video itu.(dnl)