Metro Times, (Purworejo), Aksi doa bersama 17.17.17 yang digelar oleh kodim 0708 Purworejo menggelorakan kembali semangat bahwa para pejuang kemerdekaan mempunyai semboyan “Merdeka atau Mati. Kamis (17/8/17). Hal ini seperti yang disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutan yang dibacakan Kasdim 0708 Purworejo Mayor Inf Sulistyono.
Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa semboyan merdeka atau mati muncul karena mobilisasi kekuatan umat, santri dan pemuda serta segenap komponen bangsa oleh para tokoh agama,ulama, kyai, habaib,pendeta, pastor, pinandita, biksu dan tokoh nasionalis.
Dilandasi semangat persatuan dan keinginan besar untuk merebut kemerdekaan, para tokoh bangsa, utamanya para tokoh agama, saat itu mampu menjadikan pilihan Merdeka atau mati sebagai senjata pamungkas untuk meraih kemerdekaan.
Kegiatan Doa bersama ini dihadiri sekitar 370 orang dari berbagai kalangan masyarakat baik Santri, Ulama dan Kyai, Pendeta, TNI, Polri dan Masyarakat. Namun dalam pelaksanannya dibagi menjadi dua, untuk yang beragama islam doa bersama dilaksanakan di Lapangan Basket, Makodim Purworejo, sedangkan yang beragama Nasrani terpisah didalam ruangan.
Harapan adanya Aksi 17.17.17 ini agar Indonesia kedepannya semakin baik dan mampu menjaga kebhinekaanya.(Daniel)