- iklan atas berita -

MetroTimes(TopNews)Aksi kekerasan wartawan terjadi dalam aksi massa 112 sungguh sangat di sayangkan. Desi , reporter Metro TV harus mengalami luka di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul semasa meliput aksi demo 112 di kawasan Masjid Istiqlal.

Desi , Wartawan Senior Metro Tv yang mendapat kekerasan dari sejumlah oknum peserta aksi 112 yang segera di amankan oleh TNI yang berjaga di area Masjid Istiqal

“Mereka (massa) mukul pakai bambu dari atas, samping, lalu kita juga dilempar pakai gelas air mineral. Saya kena di kepala pakai bambu,” ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh kameraman Metro TV, bernama Ucha.

“Perut, sama pundak diludahin. Mereka pukul pakai tangan, ada juga nendang di bagian kaki,” kata Ucha.

Sementara itu, kameraman Global TV, Dino merasa tertekan atas aksi massa 112. Sebab, dirinya dibilang tidak sopan atas pengucapan nama Pimpinan Front Pembela Islam (FPI).l, Rizieq Shihab.

ads

“Gue ditanyain dikerubungi, mereka bilang semua TV harus ngomong itu Habib Rizieq, jangan cuma Rizieq doang yang sopan, ngotot ngomongnya,” kata Ucha.

Atas kejadian itu, para awak media tersebut kini sudah diamankan oleh petugas dan diarahkan masuk dalam Gereja Katedral.

Wartawan Metro TV bernama Desi Fitriani melapor ke Polres Jakarta Pusat atas dugaan tindak pidana kekerasan. Desi mengaku menjadi korban kekerasan saat meliput aksi 112 di Masjid Istiqlal.

“Benar, ada laporan itu,” kata Kasubag Humas Polres Jakpus Kompol Suyatno saat dikonfirmasi  Sabtu (11/2/2017).

Berdasarkan salinan surat laporan polisi yang diterima laporan itu tertuang dalam surat LP Nomor: 230/K/II/2017 Restro Jakpus. Dugaan kekerasan itu terjadi di halaman Masjid Istiqlal.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam keras sekelompok orang peserta aksi 112 yang mengintimidasi hingga memukul para jurnalis yang tengah meliput.

Ketua AJI Jakarta, Ahmad Nurhasim mengatakan, pihaknya mencatat ada beberapa jurnalis dari perusahaan media berbeda yang diperlakukan tidak baik oleh peserta aksi di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (11/2/2017).

“Jurnalis itu, antara lain jurnalis Metro TV dan jurnalis Global TV,” ujar Ahmad melalui keterangan pers.

“Sebab jurnalis tidak bisa bekerja dengan leluasa di lapangan. Padahal jurnalis bekerja untuk kepentingan publik,” ujar dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun AJI, peristiwa intimidasi serta kekerasan yang dialami jurnalis Metro TV dan Global TV, berbeda. Tindak kekerasan yang menimpa jurnalis Metro TV terjadi Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat reporter Metro TV Desi Fitriani dan kameramennya Ucha Fernandes tengah meliput di pintu masuk masjid sisi timur laut, sekelompok orang meneriaki mereka. Massa mengusir keduanya ke luar kompleks masjid.

Massa berteriak, “usir Metro TV, usir Metro TV”.Massa menggiring keduanya keluar kompleks masjid disertai tindakan kekerasan. Ucha dipukuli di bagian perut leher dan kaki.

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pada Pasal 8 dijelaskan, wartawan mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan profesinya.
Sangat disayangkan polisi terkesan kurang tanggap dalam memberikan perlindungan terhadap para wartawan saat melaksanakan tugas peliputan di tempat aksi 112 tersebut. Apakah memang jumlah massa terlampau banyak sampai tidak bisa dikontrol, Kejadian seperti ini seharusnya dapat diantisipasi.
Calon Gubenur danCalon Wakil Gubenur No Urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) , No urut 3 Anies dan Sandi turut hadir dalam aksi 112 di Masjid Istiqal

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!