- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Pasca rentetan bom di tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa Wonocolo Sidoarjo disusul ledakan di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur pada hari Minggu hingga Senin kemarin, membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengambil langkah antisipatif.

Manajer Humas PT KAI Daop 5, Ixfan Hendriwintoko mengungkapkan, PT KAI telah memperketat pengawasan dan pengamanan di semua lini. Dia pun meminta para pengguna jasa kereta api, khususnya di Purworejo untuk tidak panik dan tidak takut pasca kejadian di Surabaya tersebut.

“Semua lini sudah kita amankan, mulai dari pintu masuk boarding sampai di dalam stasiun dan diatas kereta,” ungkapnya, Selasa (15/5/2018) siang.

Ixfan menjelaskan, nantinya petugas akan melakukan pemeriksaan menggunakan metal detektor pada barang bawaan masing-masing penumpang saat akan masuk stasiun. Selain diperiksa, para penumpang juga diminta untuk melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada petugas.

ads

“Guna keselamatan bersama, kalau ada benda ataupun orang yang mencurigakan, segera laporkan kepada petugas, kami akan langsung menindaklanjuti,” imbuh Ixfan.

Sementara itu, Manajer Pengamanan Obyek Vital dan Aset PT KAI Daop 5, Muhammad Safriadi mengatakan, selain memperketat pengamanan di lingkungan stasiun, pihaknya juga telah memberikan pembinaan dan pelatihan khusus antisipasi keamanan dan ketertiban kepada tenaga security stasiun.

“Para tenaga scurity ini kita latih di Bumiayu. Mereka disiapkan sebagai garda terdepan pengamanan di stasiun,” sebutnya.

Dijelaskan, materi yang diberikan dalam pembinaan dan pelatihan tersebut meliputi pengetahuan tentang Tupoksi Security, tehnik pemeriksaan orang dengan Metal Detector, tehnik pemeriksaan kendaraan dengan Vehicle Mirror Inspection, cara penggunaan APAR, beladiri dan pengamanan bernuansa pelayanan.

Safriadi menambahkan, selain melakukan pengamanan di lingkungan stasiun dan kereta api, pihaknya juga telah meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan aparat keamanan di setiap wilayah stasiun.

“Kami juga meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan aparat kewilayahan setempat, baik TNI maupun Polri untuk memudahkan dan mempercepat penyampaian informasi bila ada hal-hal yang mencurigakan,” tegasnya. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!