Metro Times [Purworejo] Musim penghujan di Purworejo kali ini berdampak pada kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras dan cabai. Kenaikannya bervariasi, dari 50% hingga 150%. Kondisi seperti itu menambah kesulitan masyarakat berpenghasilan rendah.
Sejak seminggu terakhir, harga beras jenis IR 64, pandan wangi, ketan super lumbung, mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Beras IR yang sebelumnya Rp 8.000 ribu perkilogram, naik jadi Rp 12.000 perkilogram.
Sementara kenaikan harga cabai terjadi pada semua jenis cabai mulai dari cabai hijau sampai dengan cabai rawit. Di Pasar Kongsi Pada, harga cabai rawit yang semula Rp 20.000 perkilogram, naik berlipat jadi Rp 50.000 perkilogram.
Harga cabai hijau yang semula berkisar Rp 4.000 – Rp 6.000 perkilogram, melonjak hingga mencapai Rp 20.000 perkilogram. Cabai merah keriting naik dua kali lipat, dari Rp 20.000 jadi Rp 40.000.
Pantauan di sejumlah pedagang beras Perempatan Kembang Purworejo, Selasa (9/1), harga beras jenis pandan wangi naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.000 perkilogram. Bahkan beras kualitas rendah yang biasanya dijual Rp 6.000, ikut naik jadi Rp 9.000 perkilogram.
Kenaikan spektakuler terjadi pada beras ketan super lumbung. Seminggu lalu harganya masih berkisar Rp 10.000 – Rp 11.000, kini “ganti harga” jadi Rp 33.000 perkilogram.
Mindarmiati (50), pendagang beras di Prapatan Kembang menjelaskan, kenaikan harga beras diduga pengaruh kelangkaan barang akibat banyaknya sawah terendam banjir. Hampir semua jenis beras yang ada di pasaran naik.
“Beras yang biasa kita jual dengan harga Rp 6.000, sekarang harganya Rp 9.000 perkilogram,”tutur Mindarmiati. (Daniel)