- iklan atas berita -

Metro Times,(Purworejo), Penyelesaian konflik perbatasan di Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi Purworejo Jateng dan Desa Jangkaran Kecamatan Temon, Kulonprogo Yogyakarta disepakati dibentuk sekretariat bersama (Sekber). Kesepakatan itu mengemuka dalam pertemuan antara Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dan Bupati Purworejo Agus Bastian, di ruang pringgitan pendopo rumah dinas Bupati Purworejo, Senin (10/7/17).

Pertemuan tindaklanjut dari perjanjian damai yang dimediatori Satuan Radar 215 Congot beberapa waktu lalu itu juga disepakati dibuat perjanjian kerjasama (PKS) antar desa perbatasan, yakni Desa Jogoboyo di Purworejo dan Desa Jangkaran di Kulonprogo.

“Kerjasama juga dilakukan antar OPD di Kulonprogo dan Purworejo serta pembentukan Sekber. Dan pembahasannya tidak lagi perbatasan, tetapi kawasan,” kata Hasto usai pertemuan kemarin.

Pertemuan diikuti oleh kepala desa di wilayah perbatasan, Muspika, serta Muspida Kulonprogo dan Purworejo. Tampak Sekda Purworejo Said Romadhon dan Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati. Suasana dalam pertemuan itu tampak santai. Bahkan sesekali diliputi canda tawa.

Hasto menjelaskan, dari Kulonprogo masih perlu menindaklanjuti dengan membuat regulasi terlebih dahulu. Regulasi tersebut mengatur empat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Pasir Mendit dan Kadilangu dalam memberikan kontribusi kepada Desa Jangkaran. Pendapaan Tiket.

ads

Selanjutnya, desa di Kulonprogo itu membuat perdes untuk pembagian pendapatan dengan desa di Purworejo. “Sebagian pendapatan dari tiket akan dibagikan ke desa di kawasan perbatasan tersebut,” terang Hasto.

Mengenai besarannya, akan dituangkan dalam perdes dan dikontrol oleh Sekber yang beranggotakan gabungan dari Purworejo dan Kulonprogo. Hasto juga sempat menyampaikan draft terkait pembagian tersebut. Namun dalam pertemuan itu belum muncul besarannya.

Bupati Bastian menyampaikan, bentuk penyelesaian yang sudah disepakati bersama itu merupakan win-win solution. “Kami berharap Sekber bisa mengawal agar masalah yang bisa mucul di kemudian hari diselesaikan di situ juga,” tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut sekaligus dibahas lebih lanjut terkait pembangunan jalan tembus Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing Purworejo – Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo Kulonprogo yang membelah Bukit Menoreh dalam menyongsong bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.

Dijelaskan Sekda Said Romadhon, untuk wilayah Purworejo telah didesain sejak 2014 dan warganya sudah mengikhaskan pembangunan jalan tembus tersebut. Sedangkan di Kulonprogo belum selesai. Malah sejumlah warga Kulonprogo yang memiliki tanah di Purworejo yang terkena pembangunan jalan tersebut menginginkan disertifikatkan. “Dan kami akan tindaklanjuti untuk proses pembuatan sertifikat. Tidak ada masalah,” tandas Said.(Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!