- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Taman Wisata Curug Kaliurip yang berada di Desa Kaliurip Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo resmi dibuka untuk umum. Peresmian dilakukan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM bersamaan dengan acara Bupati Saba Desa, Selasa (16/4) pagi.

Selain menandatangani prasasti, pada kesempatan itu bupati juga melakukan aksi memanah sebuah papan bertuliskan Romansa Purworejo 2020. Prosesi itu menjadi simbol kesiapan serta pergerakan maju menuju tahun kunjungan wisata Purworejo 2020.

Bupati berharap, keberadaan Taman Wisata Curug Kaliurip dapat memacu pengembangan wisata desa lain, khususnya di Kecamatan Kemiri dan sekitarnya.

“Kami berharap bisa terus dikembangkan untuk sektor pariwisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, apalagi bandara YIA sangat berdekatan dengan Purworejo akan segera beroperasi,” harapnya.

Peluncuran Taman Wisata Curug Kaliurip berlangsung sangat meriah dengan disaksikan ratusan warga yang hari itu juga mengikuti jalan sehat bersama bupati, Sekda, para kepala OPD, dan Muspika.

ads

Kepala Desa Kaliurip, Tri Yanto, mengatakan Curug Kaliurip memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan kedalaman air sekitar 8 meter. Keberadaannya sudah cukup lama dan telah banyak dikunjungi warga. Namun, curug di Dusun Karajan 2 itu baru digarap dan dikelola oleh desa sejak 6 bulan terakhir.

“Sejak ada dana desa pemerintah desa bersama masyarakat sepakat untuk mengelolanya. Kita melihat banyak potensi yang bisa digali,” katanya.

Beberapa fasilitas pendukung yang telah ada antara lain gasebo pertemuan, wahana outbond, area panahan, musala, dan toilet. Ked epan, objek wisata yang berada di lahan milik warga tersebut akan dikelola oleh Bumdes Sumber Rejeki dengan melibatkan warga setempat.

“Jadi memang ada dukungan swadaya masyarakat. Selama ini tiap pekan kita gilir kerja bakti per RT,” lanjutnya.

Tri Yanto optimistis, wisata desa di Kaliurip dapat berkembang dan menjadi jujugan wisatawan. Hal itu mengingat jaraknya sangat mudah dijangkau, sekitar 3 kilometer dari pusat kecamatan, dengan akses jalan yang cukup baik. Terlebih, Kaliurip juga memiliki potensi wisata pendukung berupa hutan pinus di Dusun Parakan Dawa yang akan segera digarap.

“Harapannya dapat segera kita buka paket wisata lengkap dengan transportasi. Sementara ini memang belum ada tiket masuk pengunjung dan masih kita rencanakan. Untuk melengkapi daya tarik wisata, seperti atraksi seni, kita kerja sama dengan desa-desa sekitar,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo AP, menilai Curug Kaliurip memiliki daya tarik tersendiri, antara lain struktur batuan dinding curug yang artistik. Melihat potensi yang ada, wisata di Kemiri akan segara dipadukan menjadi kawasan wisata terintegrasi.

“Yang jelas bahwa pariwisata di Kemiri ini berbasis pada pengembangan kawasan. Jadi satu dengan lainnya terintegrasi untuk saling mendukung,” ungkapnya.

Selain antardesa, integrasi wisata juga akan dilakukan antarkecamatan, seperti Kemiri dengan Bruno atau pituruh. Konsep paket wisata tersebut kini sedang disiapkan.

Agung Wibowo menyatakan bahwa Dinparbud akan meberikan dukungan secara penuh untuk pengembangan wisata di wilayah Kemiri dan sekitarnya.

“Akan kita terus support untuk pengembangan wisatanya dan kelembagaan pengelolaan wisata. Pelaku wisatanya sudah mulai menggeliat. Terbukti pada waktu kita laksanakan penilaian desa wisata kemarin, kaliurip sudah berani tampil di pameran,” imbuhnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!