- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Generasi muda, khususnya yang aktif dalam organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda di Kabupaten Purworejo didorong untuk kompak menangkal serta memberantas hoaks atau berita bohong. Pasalnya, hoaks terus marak terjadi, khususnya pada masa-masa menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 saat ini.

Hal itu mengemuka dalam acara Sosialisasi bertajuk Millenial Antihoaks yang digelar oleh Polres Purworejo bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Purworejo di Aula Hotel Ganesha Purworejo, Kamis (28/2). Sosialisasi diikuti puluhan pemuda dan mahasiswa perwakilan organisasi pemuda se-Kabupaten Purworejo. Hadir sebagai narasumber yakni Ade Intan Chistian, koordinator Mafindo Jogjakarta.

“Semua elemen masyarakat, khususnya pemuda, harus sadar tentang bahaya hoaks yang mengamcam sendi-sendi persatuan dan kesatuan. Dengan menyadari, langkah selanjutnya yakni harus berani melawan hoaks, dan harus kompak,” kata Ade Intan.

Disebutkan, berdasarkan data yang dimilikinya dari bidang Litbang Mafindo, peredaran hoaks meningkat menjelang Pemilu. Sekitar 51 persen di antaranya merupakan hoaks tentang politik. Menyikapi kondisi itu, para pemuda sebagai generasi milenial harus berani mengambil sikap.

ads

“Karena hoaks tidak hanya berdampak untuk satu atau dua tahun, tetapi juga berdampak bagi generasi, bagi sebuah peradaban,” tandasnya.

Kapolres Purworejo AKBP Indra Kurniawan Mangunsong SH SIK MM dalam sambutannya yang dibacakan oleh KBO Sat Intel, Ipda Irfan Sofan, mengungkapkan bahwa situasi menjelang pemilu saat ini akan semakin kurang baik apabila masyarakat tidak dapat menyaring berita-berita yang beredar. “Konten-konten berita yang sifatnya provokatif dan hoaks harus bisa diminimalisir,” ungkapnya.

Lebih lanjut pihaknya mengajak kepada generasi milenial dan organisasi pemuda untuk bersama-sama menjaga Purworejo agar tercipta suasana yang kondusif.

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Purworejo, Muhammad Musyafa, menyebut bahwa Kabupaten Purworejo merupakan daerah yang tenang. Namun, dengan ketenangan itu, banyak generasi muda yang mencari hiburan atau kesibukan dengan cara bermedia social.

“Di Purworejo ini banyak yang menjadi admin Medsos, kemarin kita data ada sekitar 40-an,” sebutnya.

Musyafa mengungkapkan, untuk mengakal peredaran hoaks KNPI Purworejo telah turut melakukan berbagai upaya. Salah satunya melalui sosialisasi kepada sejumlah organisasi kepemudaan yang ada di bawahnya.

“Kita selalu mendorong agar teman-teman yang aktif dalam OKP ambil bagian. Jika memungkinkan, mereka bahkan kita ajak untuk menjadi relawan antihoaks, seperti yang selama ini dialkukan Mafindo,” tandasnya. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!