Prosesi adat Malamoi, tanda pelepasan peserta
- iklan atas berita -

Metrotimes, Sorong – Kegiatan Kemah Hutan Papua dengan tajuk “Pemuda Menyatu Dengan Alam” #Beradat #JagaHutan telah ditutup secara resmi oleh Kepala Distrik Klaso sekaligus Ketua Dewan Adat Suku Moi, Dance Ulimpa, pada tanggal 13 November 2017 beberapa hari yang lalu, tepatnya di hutan Lembah Klaso, Kampung Sbaga, Distrik Klaso, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bentang Nusantara (Bentara) Papua dimulai sejak 4 sampai 13 November 2017. Lima puluh pemuda-pemudi dari berbagai daerah di Papua berkumpul dan menyerukan pentingnya kelestarian hutan di Papua dari ancaman pengembangan perkebunan kelapa sawit dan berbagai kegiatan dengan motif ekonomi lainnya demi menjaga hak-hak masyarakat adat di tanah Papua.

Kepala Distrik Klaso sekaligus Ketua Dewan Suku Moi, Dance Ulimpa, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dipilihnya hutan lembah Klaso sebagai lokasi kegiatan Kemah Hutan Papua tahun ini. Ia mengungkapkan hutan terakhir yang dimiliki suku Moi saat ini sedang menghadapi ancaman investasi kelapa sawit sehingga harus ada gerakan untuk menyelamatkan hutan ini.

Melalui kegiatan ini pemuda-pemudi dari berbagai kampung yang ada di Distrik Klaso dilibatkan bersama para peserta untuk melakukan berbagai pelatihan, seperti pemetaan wilayah adat dan survei keanekaragaman hayati di hutan lembah Klaso. Ia mengharapkan melalui pengetahuan dan ilmu yang baru ini dapat mendorong dan mengawal kelestarian hutan Lembah Klaso serta mendorongnya menjadi hutan adat ataupun perhutanan sosial agar tidak terusik pengembangan perkebunan kelapa sawit.

Sementara, Yanuarius Anouw, Koordinator Program Bentara Papua juga menyampaikan harapannya agar people-to-people contact yang telah terjalin selama proses kegiatan Kemah Hutan Papua yang berlangsung selama 10 hari ini dapat menjadi modal untuk menciptakan kesatuan jaringan dan misi penyelamatan hutan di tanah Papua dari gempuran pengembangan perkebunan kelapa sawit ataupun berbagai kegiatan dengan motif ekonomi lainnya yang merusak lingkungan. “Karena hutan merupakan bagian terpenting bagi kehidupan masyarakat Papua yang harus dijaga, jadi pemuda Papua harus bersatu untuk menyuarakan pentingnya penyelamatan hutan Papua agar mendapat respon baik dari pembuat kebijakan baik di taraf lokal maupun nasional”.

ads

Pada kesempatan tersebut, Imam Setiawan, Kordinator Kegiatan Kemah Hutan Papua, menyampaikan harapannya agar pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh peserta selama kegiatan Kemah Hutan Papua ini dapat disebarluaskan ke komunitas dan masyarakat yang ada di daerah masing-masing peserta. Sehingga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi pada upaya pelestarian hutan di masing-masing daerah di tanah Papua. Imam menambahkan, kegiatan ini berusaha untuk melahirkan agen-agen perubahan yang kritis dalam upaya pelestarian lingkungan dan pendampingan masyarakat, sehingga transformasi sosial dan lingkungan di tanah Papua dapat terwujud. “Jangan sampai pengetahuan dan keterampilan yang didapat disimpan sendiri, mari bersama menebarkan virus menjaga hutan di tanah Papua agar tetap hijau dan lestari.”

Kegiatan Kemah Hutan Papua ini merupakan bukti konkret dari Bentara Papua untuk membangun kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, dalam melakukan penyelamatan hutan yang masih tersisa di tanah Papua. Selama tiga tahun terakhir Bentara Papua terus berupaya menggalang semangat generasi muda Papua untuk bersatu dan menyatukan langkah menjadi agen perubahan sosial dan lingkungan di tanah Papua.

Diakhir penutupan kegiatan digelar prosesi adat Moi yang melibatkan masyarakat setempat dengan mengusapkan rempah Duwenan berwarna kuning yang hanya ada di hutan Lembah Klaso kepada sejumlah peserta dan panitia yang mendukung dan membantu kegiatan Kemah Hutan Papua dengan tajuk “Pemuda Menyatu Dengan Alam”.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!