Metro Times (Semarang) Perempuan punya peran strategis dalam upaya mencegah ancaman radikalisme dan terorisme baik di lingkungan internal maupun eksternal keluarganya. Untuk itu, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Tengah menggandeng dan meminta kaum perempuan Jawa Tengah pro aktif melakukan kegiatan-kegiatan dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
Ketua FKPT Jawa Tengah, Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum mengatakan, potensi itu dapat diwujudkan jika perempuan mengaktualisasikan qodrat yang diembannya dengan baik.
“Sayang, yang terjadi saat ini sebagian kaum perempuan di Indonesia mulai menipis komitmen dan aktualisasi qodratnya,” ujar Budiyanto saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Dialog “Perempuan Agen Perdamaian “, Pelibatan Perempuan Dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme yang diselenggarakan FKPT Jateng di Hotel Pandanaran Kamis (8/8).
Menurut dia, hal itu terjadi karena volume kesibukan perempuan semakin meningkat, sehingga kadang-kadang tugas mengasuh dan mengawasi anak termasuk yang masih berusia dini terabaikan.
Lengah dalam mengawasi anak, lanjutnya, bisa berakibat fatal, karena lepas kontrol maka dapat dengan mudah terseret pusaran arus yang menyesatkan, termasuk arus ideologi radikalisme dan terorisme.
Budiyanto menambahkan, belajar dari seriusnya ancaman kejahatan luar biasa itu maka saatnyalah sekarang ini, para kaum hawa terutama ibu-ibu untuk kembali memperkuat jati diri dan memantapkan posisi qodrat kewanitaannya dengan meningkatkan perhatiannya kepada anak dan keluarganya.
Dengan kelembutan yang melekat pada diri perempuan, tuturnya, tekad untuk mendorong agar perempuan menjadi agen perdamaian sekaligus agen pencegahan tindak kejahatan luar biasa bisa terpenuhi, apalagi kalau didukung dengan aktualisasi nilai-nilai qodrati perempuan dalam kesehariannya
“Anak yang selalu merasa terayomi dan diperhatikan oleh sosok ibu akan terbentengi dirinya dari berbagai ancaman,termasuk pengaruh ancaman radikalisme dan terorisme,” terangnya. (af/dnl).
