- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) – Calon presiden Prabowo Subianto nomor urut 02 menyampaikan pidato kebangsaan dan memperdengarkan pidato Bung Tomo bersama 80 tokoh nasional di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jumat (12-4- 2019).

Di sela-sela pidatonya, Prabowo sempat memutar orasi Bung Tomo yang membakar semangat pada pemuda Surabaya untuk mengusir penjajah. “Kita adalah bangsa pejuang.  Jangan menjadi kacung bangsa asing.

Prabowo mengatakan, pidato Bung Tomo sengaja diperdengarkan di hadapan ribuan hadirin sebagai penegas bahwa ketidakadilan harus dilawan dan kejujuran harus ditegakkan.

“Saudara-saudara, seolah-olah Bung Tomo bicara kepada kita ‘jangan tunduk kepada ketidakadilan. Jangan tunduk kepada penzoliman, jangan mau diintimidasi dan dibohongi’,” kata Prabowo.

ads

Pekik takbir Bung Tomo mengobarkan semangat ‘arek-arek Suroboyo’, bahkan pemuda seluruh Nusantara untuk bergerak dan berjuang mengusir tentara Inggris yang ingin menguasai Indonesia.

Tak hanya memperdengarkan pidato ikon Kota Pahlawan, pidato kebangsaan Prabowo Subianto juga dihadiri putri ketiga Bung Tomo S. Sulistami. Perempuan yang kerap disapa Lista itu duduk di podium utama di deretan Tim Pakar Prabowo-Sandiaga.

Demi merah putih, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri acara tersebut. Bahkan kehadiran Gatot diumumkan langsung oleh Prabowo. Dan didaulat menjadi pembicara pada kampanye akbar Capres Prabowo Subianto.

Sementara itu, Gatot Nurmantyo mengatakan,  dia  sengaja datang ke kampanye akbar Prabowo di Surabaya karena panggilan bangsa dan merah putih. “Jangan disia-siakan satu suara anda karena akan dipertanggungjawabkan,” ucapnya.

Beberapa point menjadi sorotan Gatot, salah satunya masalah internasional. Dia membahas masalah penduduk global atau global citizen yang menurutnya mengancam kebangsaan.

Gatot Nurmantyo mengungkapkan,  di era global ini setiap orang bisa dengan mudah menjadi penduduk negara lain asalkan memiliki uang. Jika tidak berhati-hati,  masyarakat Indonesia bisa menjadi pembantu di tanah airnya sendiri.

“Kalau kita tidak waspada, maka zaman penjajahan kita pembantu, kemerdekaan kita pembantu, sekarang pun keturunannya pembantu dan nanti pun akan jadi pembantu. Negara Indonesia tidak akan hilang, bangsa Indonesia yang hilang,” ucap Gatot.

Menurut Prabowo Subianto, jangan menjadi kacung bangsa asing. “Kita harus kuat dan mandiri. Kita harus menjadi bangsa pejuang, dan alhamdulillah, putri-putri Bung Tomo ikut berjuang bersama kita,” kata Prabowo disambut tepuk tangan hadirin. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!