- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Musim kemarau yang cukup panjang menimbulkan kekeringan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih disejumlah wilayah di Jawa Tengah, hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah yang terdampak kekeringan bila musim kemarau tiba.

Faktor utama penyebab terjadinya kekeringan menurunnya debit air tanah akibat dari berkurangnya resapan air sebagai dampak alih fungsi lahan hutan maupun perkebunan, serta adanya penebangan pohon yang tidak diimbangi dengan penanaman kembali (reboisasi).

Memasuki musim penghujan yang sudah mulai berintensitas tinggi tidak disia-siakan oleh jajaran Kodam IV/Diponegoro untuk melakukan pembenahan terhadap kondisi lingkungan. Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si. beserta para pejabat Kodam, memanfaatkan momen tersebut dengan gerakan menanam pohon/penghijauan di Komplek Makodam IV/Diponegoro, Senin (12/11).

Hal ini dilakukan sekaligus dalam rangka menyambut Hari Juang Kartika ke 73 tahun 2018. Dengan giat penghijauan tersebut diharapakan lingkungan Makodam daerah resapan air dan sebagai lahan terbuka hijau yang sejuk dan asri sehingga dapat mengurangi dampak dari pemanasan global.

Bukan hanya sekedar menanam pohon, namun kegiatan penghijauan ini dilakukan dengan memilih jenis pohon endemik yang cocok di wilayah Makodam IV/Diponegoro serta bernilai ekonomis yaitu pohon kelengkeng yang buahnya sangat diminati masyarakat. Penghijauan kali ini bukan hanya aspek kuantitas yang diutamakan namun lebih menekankan kepada aspek kualitas.

ads

Sebayak 75 batang pohon dengan ketinggian 1,5 m berhasil ditanam di lahan seluas lebih kurang seperempat hektar. Diharapkan angka kehidupan pohon-pohon tersebut bisa mencapai 100 %, dan jika ada yang mati harus segera diganti ungkap Pangdam.

Dijelaskan Pangdam, bibit kelengkeng yang ditanam ini merupakan kelengkeng jenis new kristal yang memiliki begitu banyak keistimewaan mulai dari daging buahnya tebal, renyah dan bercitarasa super manis. Selain itu kelengkeng jenis ini bersifat genjah dan dapat berbuah sepanjang tahun, sehingga tak anyal membuatnya menjadi primadona baru bagi pecinta buah maupun petani.

“Ini merupakan peluang yang menjanjikan dan masih sangat terbuka,” tegas Pangdam.

Masih dilokasi yang sama, Pangdam juga menyiapkan 13 kolam lele yang akan dikelola secara organik. Pemanfaatan lahan disamping kanan kiri tanaman kelengkeng, merupakan salah satu upaya dalam rangka mendukung program pangan lestari/ekonomi kreatif di satuan.

Lebih lanjut diungkapkan, bahwa kebutuhan ikan lele masyarakat Jawa Tengah masih sangat tinggi. Dengan budidaya lele seperti ini, setidaknya dapat mencukupi kebutuhan gizi keluarga dan dapat menambah pendapatan, imbuhnya.

“Apa yang dilakukan hari ini, diharapkan dapat dijadikan contoh bagi anggota Kodam IV/Diponegoro maupun masyarakat sekitar untuk dikembangkan di lingkungan/daerah masing-masing. Bumi dan alam adalah ibu kandung kita, mari kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita,” pungkas Pangdam. (Daniel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!