- iklan atas berita -

Metro Times (Semarang) Menjaga keutuhan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi tugas semua anak bangsa, termasuk para pengurus dan anggota yang tergabung dalam Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) dan kader PMII Jawa Tengah. Bahwa NKRI harga mati sudah menjadi komitmen bersama, untuk itu, pemahaman dan peningkatan wawasan kebangsaan harus terus digelorakan kapanpun dan dimanapun berada.

Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Dr. H. Mujib Rohmat, MH menuturkan, di Indonesia luar biasa, antara agama dan negara tidak bisa dipisahkan dan selalu beriringan. Contoh yang nyata, di negara ada konstitusi dengan preambule UUD 1945, di islam ada maqashid syariah (Tujuan-tujuan syariat) itu menggambarkan kesamaan, disitulah adanya moderasi antara agama dan negara.
“Dulu, pada piagam Jakarta, sila pertama berbunyi, ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat bagi para pemeluknya. Lalu tim kecil 9 orang anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang didalamnya ada tokoh muslim, seperti, KH. Wahid Hasyim, R. Abikoesno Tjokrosoejono, Haji Agus Salim bersepakat merubah menjadi ketuhanan yang maha esa,” ucap Mujib saat mengisi acara seminar peningkatan wawasan kebangsaan di Semarang, Kamis (18/5).

Mujib melanjutkan, dirubahnya teks tersebut bukan tanpa alasan, alasan perubahan sila pertama Piagam Jakarta tersebut, demi kepentingan bangsa dan negara yang memiliki berbagai suku bangsa dan agama. “Kalimat perubahan tersebut mencerminkan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi toleransi. Sehingga, perubahan itu turut memperlihatkan komitmen para pendiri bangsa dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan,” tegasnya

Mujib menambahkan, bentuk Negara Indonesia dengan sistem demokrasi merupakan pilihan yang tepat. Dengan adanya demokrasi, disitu ada pergantian kepemimpinan lima tahunan lewat pemilihan umum (Pemilu) dengan asas jujur dan adil (Jurdil) dan langsung umum bebas rahasia (Luber), baik memilih eksekutif, legislatif dan yudikatif. “Dalam memilih pemimpin, tentu harus kita perhatian kualifikasi calon, integritas calon dan pemimpin yang kita pilih bisa membawa kemanfaatan dan kemajuan untuk bangsa negara kita,” urainya

Senada dengan Mujib, Anggota DPD RI Utusan Jawa Tengah, Dr. Abdul Kholik, SH, M.Si menegaskan bahwa demokrasi sesuatu yang perlu dipertahankan. Dalam kesempatan tersebut, Kholik juga mengajak kepada para pegiat organisasi untuk bisa mengelola organisasi secara efektif dan efisien, organisasi bisa mengambil momentum dan bisa membawa kebermanfaatan. “Organisasi jangan hanya seremoni. Memang organisasi ini nirlaba, sukarela. Tapi mari benar-benar kita kelola secara profesional dan bisa membawa dampak yang signifikan,” ajaknya.

ads

Seminar kebangsaan berjalan cukup semarak dan diskusi tampak hidup, terlihat banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para peserta kepada para narasumber. Seminar kebangsaan dihadiri sedikitnya ada 200 peserta, mereka dari pengurus IKA PMII Jawa Tengah, utusan PC IKA PMII Kabupaten/Kota serta para kader PMII Semarang dan Jawa Tengah.

Para tokoh yang juga alumni PMII Jawa Tengah tampak hadir, diantaranya; Drs. KH Muhammad Muzammil, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Musahadi, M.Ag, Ketua umum Pengurus Wilayah Ikatan Alumni PMII (PW IKA-PMII) Jawa Tengah, Drs. KH. Ali Munir Basyir, M.Pd., Sekretaris Majlis Pertimbangan PW IKA PMII Jateng.

Selanjutnya, Prof. Dr. HM Mukhsin Jamil, MAg., Wakil Rektor I UIN Walisongo dan Drs. H. Istajib, AS, caleg DPR RI dapil 1 Jateng dari PPP yang sekaligus narasumber, Muh Hendri Wicaksono, Anggota DPRD Jateng, Drs H Ali Manshur HD, caleg DPRD Jateng dapil Demak Kudus Jepara, Winarti, Mantan Ketua Umum PB KOPRI yang juga caleg DPRD Jateng dapil Demak Kudus Jepara, Rif’an S.Ag MM caleg DPRD Jateng dapil Demak Kudus Jepara, Fatah Rosihan Affandi, MM, salah ketua PW IKA PMII Jateng dan caleg DPRD Jateng dapil Grobogan Blora. (af)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!